Warta

Calhaj 2006 Hadapi Musin Dingin

Senin, 18 Juli 2005 | 07:22 WIB

Jakarta, NU Online
Menteri Agama Maftuh Basyuni meminta   jemaah calon haji mempersiapkan diri sejak awal menghadapi musim dingin di Arab Saudi karena musim haji  2006  yang akan berlangsung pada Januari 2006 bertepatan dengan  musim dingin.
   
"Masyarakat perlu mempersiapkan diri. Jangan berpikir bahwa Arab Saudi adalah daerah padang pasir yang panas terus. Seperti negara lain juga, negara itu memiliki musim dingin yang bahkan bagi orang Indonesia sangat ekstrem," katanya di Jakarta, Senin (18/7).
     
Ia mengingatkan agar jemaah haji mempersiapkan baju hangat. Dari tiga wilayah yang akan menjadi tempat berkumpul jemaah haji yakni Jeddah, Mekkah dan Madinah, Madinah adalah daerah yang  perlu diwaspadai, karena pada musim dingin suhunya mencapai minus lima derajat Celcius. 
   
Musim dingin di Arab Saudi dimulai pada bulan Oktober dan mencapai puncaknya pada bulan Nopember-Desember  serta berakhir pada bulan Maret. Musim dingin di Arab Saudi yang bertepatan dengan musim haji, ujarnya, sudah terjadi sejak 1997 dan terus bertepatan hingga musim haji 2014 yang berakibat tidak baik pada kondisi fisik dan mental calon jamaah haji.
   
Musim dingin ini diawali dengan angin yang bertiup kencang disertai badai debu yang pada puncaknya mengakibatkan suhu di kota Makkah dan Madinah dapat mencapai 2 derajat celsius.
    
Sementara itu, musim panas dimulai April dan akan mencapai puncaknya pada bulan Juli-Agustus. Suhu siang hari dapat mencapai 55 derajat celsius disertai angin panas.
   
Maftuh juga mengingatkan, selain sangat dingin di musim dingin, udara di Arab Saudi juga sangat kering yang kelembabannya hanya sekitar 30-40 persen dibanding Indonesia yang mencapai 90 persen.
   
Kemungkinan penyakit yang akan timbul akibat musim dingin tersebut adalah, kulit bersisik disertai gatal, batuk dan pilek, penyakit saluran cerna, gangguan otot dan tulang, mimisan (keluar darah dari hidung), bibir pecah-pecah, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh). Dan juga akan memperberat penyakit yang sudah  diderita pada jamaah Risiko Tinggi (RISTI), jantung, kencing Manis, asma, rematik.
   
Antisipasi yang harus dilakukan jamaah haji untuk menghadapi musim dingin di Arab Saudi, meliputi  persiapan di Tanah Air berupa pemeriksaan kesehatan di Puskesmas/Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat, sehingga dapat diketahui status kesehatannya.
   
Selain itu bagi calon jamaah  haji yang mempunyai penyakit (risiko  tinggi) harus berobat dan mengikuti anjuran dokter agar penyakit yang diderita terkontrol  serta mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung nutrien (zat gizi) sesuai dengan status kesehatannya.
   
Jemaah  calhaj juga diimbau melakukan latihan kebugaran jasmani dan mempersiapkan perlengkapan untuk dibawa ke Arab Saudi, seperti jaket/pakaian hangat, kain ihram (bagi pria) yang tebal, selimut, krem pelembab kulit dan lain-lain serta membawa obat-obatan yang biasa digunakan/diperlukan sesuai dengan kondisi/ penyakit masing-masing.
   
Jemaah juga diminta membiasakan selalu minum dengan takaran sebanyak satu gelas (300 cc) setiap satu jam, walaupun tidak terasa haus atau total minuman lebih kurang 5-6 liter sehari.
   
Di Arab Saudi jemaah juga diimbau untuk membiasakan diri mengkonsumsi makanan yang berasal dari daging, hati, sayur-sayuran, buah-buahan (jeruk, apel, pisang, pir, melon, atau semangka) dan minum susu setiap hari sehingga memenuhi pola makanan 4 sehat 5 sempurna.
    
Jemaah juga akan diminta membatasi kegiatan-kegiatan yang tidak perlu atau tidak ada hubungannya dengan kegiatan ibadah haji agar tubuh tetap sehat dan apabila ada gejala atau terasa sakit diminta segera berkonsultasi atau berobat kepada dokter kloter atau


Terkait