London, Inggris, NU Online
Saat perkembangan Islam di dunia Timur terus mendapat tekanan, cahaya Islam terlihat semakin bersinar di Barat. Inggris yang ibu kotanya baru diguncang bom, termasuk negara yang bisa memberi masa depan menjanjikan bagi perkembangan Islam di Barat.
Napas Islam di Inggris kini tak lagi hanya menghidupi para imigran dan kelompok masyarakat di Inggris yang 'berkasta' rendah. Islam telah mempengaruhi beberapa elite Inggris. Penyanyi kenamaan asal Inggris, Cat Stevens, telah mengganti namanya menjadi Yusuf Islam sejak dia memeluk Islam. Beberapa kerabat kerajaan, juga dikabarkan telah menentukan pilihan hidupnya untuk berada dalam naungan Islam.
<>Yusuf Islam kini telah membangun sekolah Islam yang makin banyak digemari. Peran sekolah memang cukup penting dalam mengembangkan Islam di Inggris. Selain sekolah bikinan Yusuf Islam, The Institute of Higher Islamic Daruul Uloom juga berperan penting dalam mengawal pendidikan Islam. Sekolah Islam yang berada di Leicester ini sangat teguh memegang tradisinya. Semua murid dan gurunya menggunakan pakaian sederhana seperti yang dipakai kelompok Muslim di Afghanistan. Bahasa yang digunakan, selain bahasa Inggris, adalah juga Urdu dan Arab.
Untuk meneguhkan ilmunya, Muslim di Inggris bukan hanya mengandalkan pendidikan formal. Peran masjid sebagai lembaga pendidikan nonformal juga penting. Di Leicester, setiap usai shalat Maghrib beberapa masjid penuh dengan kelas-kelas pengajian. Di Masjid Al-Bukhari, misalnya, terdapat 300 anak-anak yang mengaji setiap malam.
Data statistik yang dikutip Guardian mengungkapkan, hingga 1999 di Inggris sudah terdata sebanyak 584 masjid. Sedangkan jumlah pemeluk Islam yang terdata sudah mencapai 760 ribu orang, dan 20 orang di antaranya pernah pergi haji. Rata-rata pendapatan pria pemeluk Islam, sebesar 68 persen dari rata-rata pendapatan pria yang bukan pemeluk Islam. Hingga saat ini sudah terdapat sedikitnya 5.400 Muslim Inggris yang berhasil menjadi miliuner.
Aktivitas seluruh umat Islam di Inggris itu diakomodasi oleh Dewan Muslim Inggris yang beranggotaakan 250 lembaga Muslim di Inggris. Beberapa di antaranya adalah lembaga dokter-dokter Muslim, persatuan ulama, persatuan aktivis pendidikan Muslim. Dewan Muslim Inggris memulai aktivitasnya sejak 23 November 1997. Inggris juga menjadi negara yang ikut menumbuhkan seorang penerjemah Alquran ke dalam bahasa Inggris, Yusuf Ali. Tokoh yang satu ini banyak menghabiskan umurnya di Inggris, dan akhirnya meninggal di negara tersebut. Yusuf Islam pun kemudian disebut sebagai salah satu penerjemah Alquran yang paling otoritatif.
Belakangan, isu integrasi para pemeluk Islam di Inggris juga menjadi bahan perbincangan banyak kalangan. Integrasi ini mencakup hubungan sesama Muslim yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, juga hubungan antara Muslim dan non-Muslim. Ini menunjukkan keberadaan para pemeluk Islam di Inggris mulai dirasa penting, sehingga posisinya harus dirumuskan secara khusus. Usai terjadi ledakan bom berantai di London pekan lalu, para tokoh Muslim di Inggris juga menyatu dengan tokoh agama lain untuk menyatakan kutukannya terhadap aksi tersebut. Secara resmi, Dewan Muslim Inggris juga mengeluarkan seruan agar umat Islam di negara tersebut berdoa dalam shalat Jumat agar seluruh korban bom dan keluarganya diberi kebaikan. ''Aksi teror ini dilakukan untuk membuat kita panik,'' ungkap Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris, Sir Iqbal Sacranie.
Namun demikian, tetap saja ada pihak-pihak yang ingin menyudutkan posisi Muslim Inggris. Setelah bom berantai meledak, koran Sunday Times menurunkan artikel yang menceritakan bahwa para teroris itu telah merekrut beberapa orang dari sekolah. Artikel tersebut seperti mengarahkan bahwa orang yang direkrut itu adalah para pelajar Muslim di Inggris.Lembaga yang mewadahi aktivitas para pelajar Muslim Inggris, The Federation of Student Islamic Societies (Fosis), pun memprotes artikel tersebut. ''Yang menyedihkan, artikel ini seperti menghilangkan upaya kami sebagai umat Islam dalam membangun masyarakat,'' tutur Wakkas Khan, presiden Fosis.
Usai ledakan bom berantai, caci-maki lewat e-mail juga diterima aktivis Muslim. Hasa Salim Patel, juru bicara Fosis yang juga aktivis Dewan Muslim Inggris mengaku sudah menerima kiriman 10 e-mail yang menuduh dirinya sebagai pelaku pengeboman. Kata-kata kotor juga ikut menghiasi e-mail tersebut. Seorang polisi yang dikutip AFP membuat laporan yang melengkapi tuduhan terhadap Muslim di Inggris. Polisi itu menjelaskan bahwa setelah London diguncang bom, empat masjid di Leeds, Belvedere, Telford, dan Birkenhead dirusak. Aparat kepolisian juga mengindikasikan adanya penghinaan di tempat-tempat umum terhadap uma