Warta

Beri PMI Kebebasan Jalankan Tugas

Ahad, 25 Mei 2003 | 07:19 WIB

Jakarta, NU.Online
Palang Merah Indonesia berharap semua pihak yang bertikai di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam agar memberi kebebasan dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan kepada para relawan. Sesuai Konvensi Geneva, dalam menjalankan tugasnya relawan PMI tidak memandang asal korban. Mereka bekerja semata-mata untuk dan demi kemanusiaan itu sendiri.

Ketua Umum PMI Mar’ie Muhammad di Banda Aceh, Sabtu (24/5), mengatakan bahwa tugas-tugas relawan Palang Merah di daerah konflik, seperti di Aceh sekarang, sangat bermakna. Untuk itu, Mar’ie telah bertemu dengan Penguasa Darurat Militer di Aceh guna membicarakan hal tersebut.

<>

"Harapan kami, sesuai Konvensi Geneva, relawan Palang Merah dapat bekerja untuk kemanusiaan di sini dengan bebas. Oleh karena itu, kami mengimbau kepada kedua pihak yang bertikai agar menghormati aturan internasional menyangkut kemanusiaan," katanya.

Aturan yang dia maksudkan itu, antara lain, adalah mencegah timbulnya korban sipil serta menjaga fasilitas umum, seperti gedung sekolah dan rumah sakit berikut peralatannya. Dalam kaitan ini, Mar’ie mengatakan telah bertemu dengan Penguasa Darurat Militer di Aceh guna membicarakan hal tersebut.

Evakuasi korban

Sepekan sejak diberlakukakannya darurat militer, menurut Mar’ie, PMI telah mengevakuasi sekitar 80 korban yang tewas di arena konflik dari berbagai lokasi. Tingginya angka korban ini diakuinya sangat memprihatinkan.

Karena itu pula, tambahnya, PMI akan terus bekerja maksimal. "PMI tidak memandang siapa yang harus mendapat penanganan karena, sekali lagi, misi ini adalah misi kemanusiaan. Kami juga tidak peduli dia GAM atau bukan. Kami selalu netral, mandiri, dan imparsial," kata Mar’ie.

Saat ini relawan PMI di NAD tercatat 300 orang dan tersebar di berbagai daerah konflik. "Bila perlu kita juga akan mengirim relawan tambahan," katanya.

Evakuasi korban ke rumah sakit dari lokasi-lokasi kontak tembak, sejauh diakuinya, tidak mengalami hambatan serius. Namun, disadari sepenuhnya oleh para relawan bahwa daerah perang, seperti yang kini terjadi di NAD, memerlukan kehati-hatian semua pihak.

Hingga hari Sabtu kemarin, data di Pusat Komando Operasi TNI menyebutkan, jumlah GAM yang tewas dalam pertempuran dengan TNI mencapai 72 orang. Dari pihak TNI, seorang prajurit gugur dalam pertempuran dan seorang meninggal karena kecelakaan. Seorang anggota Polri juga gugur. Selain GAM dan TNI/Polri, anggota masyarakat yang tewas sebanyak tiga orang.(Kcm/Reuters/cih)


Terkait