Dalam khotbahnya di Masjid Istiqlal dalam rangka shalat Id, Khotib Prof Dr H Mohammad Ali mengajak tidak kurang dari 100.000 jemaah untuk memaknai ibadah shaum (puasa) supaya umat Muslim bisa menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.
"Allah dan Rasul mengajak semua umat Islam supaya menjadi rahmat bagi semesta alam," kata Ali, yang juga menjadi Direktur Jenderal Pendidikan Agama Islam Departemen Agama dalam khotbahnya pada 1 Syawal 1430 H.<>
Untuk mencapai itu, dalam khotbah 30 menitnya, Ali mengungkapkan bahwa indikatornya adalah umat Muslim memberikan kemanfaatan bagi orang lain dan alam semesta dan menambahkan bahwa Rahmat bisa berarti cinta kasih.
"Dengan demikian, Islam adalah agama yang mengajarkan keselamatan, kemaslahatan, dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat," ucap Ali.
Untuk itulah, menurutnya, Islam melarang umatnya melakukan perbuatan yang dapat menghancurkan orang lain. Misalnya dengan membunuh.
"Sebagai Muslim, kalau melihat ada sesuatu yang membayakan orang lain maka perlu disingkirkan, ini menjadi indikator orang beriman," papar Ali. Sikap beriman seperti itu, lanjutnya, dapat kita miliki kalau kita bisa menahan hawa nafsu kita. Dan, itu sudah kita latihkan selama bulan Ramadhan yang hari ini kita rayakan kemenangannya.
"Dengan kemenangan ini diharapkan ketaqwaan lebih meningkat sehingga lebih kuat dalam menghadapi hawa nafsu untuk mencapai hidup yang positif," tutur Ali seperti dilansir Kompas.com.
Kemudian, dalam khotbah yang dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla itu Ali juga menyinggung kewajiban umat Muslim untuk peduli pada orang miskin.
"Karena orang yang mengaku beragama tapi tidak memiliki kepedulian pada orang miskin adalah pendusta beragama," katanya.
Lebih jauh, iapun menuturkan adanya 2 kendala umat Muslim saat ini. Pertama, saat ini tanpa menyebut terorisme, ada kelompok umat Muslim yang mengklaim diri sebagai muslim sejati, tetapi perilakunya melakukan tindak kekerasan yang melanggar prinsip ajaran Islam yang paling mendasar.
Kedua, Ali menilai umat Muslim ada yang mengalami krisis identitas. Mereka ini adalah yang memiliki ajaran Islam secara terbatas sehingga terjadi beberapa penyimpangan yang dilakukan umat Muslim.
"Ini terkait dengan pendidikan agama bagi generasi penerus,"ujarnya. Untuk itu, Ali menyarankan supaya tidak sungkan-sungkan bagi umat Muslim membentengi diri terhadap ajaran-ajaran Islam yang menyimpang, yakni ajaran yang menghalangi umat Islam, yang menjadi umat terbanyak di Indonesia, untuk bisa menjadi Rahmat bagi seluruh manusia dan alam semesta dengan menyebarkan kasih Allah. Shalat Id dipimpin oleh Imam Drs H Hasanudin Sinaga, imam Masjid Istiqlal, juga dihadiri oleh Ny Ani Yudhoyono dan Ny Mufidah Jusuf Kalla.
Ada juga para menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu, para duta besar dan perwakilan dari negara sahabat, serta Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Adapun karena jumlah umat yang membeludak membuat beberapa ruas jalan menjadi kantong parkir dadakan. Seperti di sebagian Jalan Wijaya Kusuma di sebelah timur dan utara masjid, lalu Jalan Perwira dapan kantor Pertamina di sebelah selatan. Sementara untuk parkir R-1 dan R-2 beserta para tamu negara berada di dalam sisi sebelah barat. (dar)