Warta

Bentuk Klub Jurnalistik, Pesantren UQI Bogor Siap Cetak Santri Jurnalis

Ahad, 6 Desember 2009 | 00:35 WIB

Bogor, NU Online
Pondok Pesantren Ummul Quro al-Islami (UQI) Bogor Jawa Barat (Jabar), membentuk klub jurnalistik sebagai wadah bagi para santri yang berminat menekuni dunia tulis menulis dan tertarik terjun ke dunia jurnalistik.

Kepada NU Online di Bogor, Sabtu (5/1), Pengasuh Pesantren UQI, KH Helmi Abdul Mubin Lc mengatakan, pembentukan klub jurnalistik sebagai respons terhadap tuntutan perubahan zaman yang berlangsung sangat pesat dengan ditandai tampilnya media massa sebagai pusat perubahan masyarakat. Santri sebagai agen utama perubahan masyarakat tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh media massa. Santri harus menguasai media massa, agar tidak tertinggal oleh perubahan.<>

Selain itu, lanjut ulama yang juga adik dari Wakil Rais Am PBNU Prof KH Tholhah Hasan tersebut, para santri asuhannya, menunjukkan minat yang tinggia terhadap dunia jurnalistik.

"Tingginya tuntutan perubahan serta kuatnya keinginan santri untuk belajar tulis menulis, mendorong kami memfasilitasi mereka dengan membuat klub jurnalistik," papar KH Helmi.

Klub jurnalistik diharapkan menjadi wadah yang efektif bagi santri UQI dalam menyalurkan bakat tulis menulis dan hobi jurnalistik.

"Klub jurnalistik diisi oleh santri mulai jenjang kelas 3 MTs hingga kelas 3 MA dengan prioritas keanggotaan bagi mereka yang betul-betul memiliki minat dan bakat di bidang ini," imbuh Helmi.

Sementara itu penanggungjawab Klub Jurnalistik Pesantren UQI, H Masykur Rohim mengatakan, Klub Jurnalistik UQI telah menggelar pelatihan selama setengah hari,  yang diikuti sebanyak 200 orang santri perwakilan kelas 3 MTs hingga kelas 3 MA.

Pelatihan tersebut dilaksanakan pada hari Minggu (26/11) lalu, yang dipusatkan di Aula Pesantren UQI, Kampung Banyusuci, Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Para pemateri yang dihadirkan merupakan praktisi media dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) serta Harian Radar Bogor.

Menurut Masykur, para santri anggota Klub Jurnalistik UQI memiliki media internal sebagai wahana pelatihan, yakni buletin MISI yang diterbitkan setiap bulan sekali serta website pesantren.

“Kami berharap santri yang menjadi anggota Klub Jurnalistik dapat mengasah bakat dan kemampuannya, sehingga kelak mereka betul-betul dapat terjun ke dunia media massa. Dunia media perlu diisi oleh santri, agar ada kontrol moral, karena publikasi yang dilakukan media sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat,” tuturnya. (hir)


Terkait