Cina menahan hampir 1.300 orang atas tuduhan terorisme, ekstremisme agama atau tindakan keamanan lain di wilayah Xinjiang, Cina barat, yang berpenduduk mayoritas Muslim, tahun lalu, kata pers pemerintah, Ahad
Daerah gurun luas yang berbatasan dengan Asia Tengah itu adalah tempat tinggal lebih dari delapan juta anggota etnik Uighur Cina Muslim, yang mengeluh selama puluhan tahun karena penindasan agama dan politik.<>
Surat kabar The Procuratorial Daily memberitakan penahanan itu dilakukan ketika pemerintah "mempertahankan kestabilan sosial" sebagai satu prioritas tahun lalu, ketika Beijing menjadi tuan rumah Olimpiade Agustus 2008. Gelombang kerusuhan, yang beberapa kali mengakibatkan aksi kekerasan, meletus di Xinjiang menjelang Olimpiade itu. Menurut laporan pers pemerintah, kerusuhan itu banyak dilakukan oleh kelompok Uighur, yang ingin mendirikan sebuah negara.
Surat kabar itu melaporkan 1.295 orang ditahan karena dituduh membahayakan keamanan negara dalam 11 bulan tahun 2008 dan 1.154 orang secara resmi didakwa dan diadili atau dikenakan hukuman administratif.
Para pejabat pengadilan diperintahkan untuk "menjatuhkan hukuman berat terhadap kelompok-kelompok terorisme, separatisme dan ekstremisme agama yang membahayakan keamanan negara", kata surat kabar itu.
Bulan lalu, dua "pelaku teror" dihukum mati karena menyerang polisi empat hari sebelum Olimpiade. Mereka bermaksud menyabot Olimpiade itu, kata laporan pers pemerintah sebelumnya, yang mengutip Mahkamah Agung.Kedua pria itu dihukum karena melakukan pembunuhan setelah serangan di Xinjiang yang menewaskan 17 polisi dan 15 orang lagi cedera.
Serangan 4 Agustus itu adalah yang paling buruk dalam gelombang kerusuhan di Xinjiang menjelang dan selama Olimpiade yang menewaskan lusinan orang dan Cina menuduh tindakan itu dilakukan kelompok separatis.( ant/afp/mad)