Warta

Banyak Janji Capres dan Cawapres Tak Realistis

Rabu, 23 Juni 2004 | 10:41 WIB

Jakarta, NU Online
Pengamat politik Fachry Ali berpendapat, banyak janji-jani yang disampaikan Capres/Cawapres tidak realistis dan cenderung hanya untuk menarik minat publik agar popularitasnya terdongkrak.

"Kalau kita cermati, memang banyak janji yang disampaikan Capres dan Cawapres tidak realistis. Itu diangkat sebagai bahan kampanye hanya untuk mengangkat popuparitasnya," katanya di Jakarta, Rabu.

<>

Misalnya, kata Fachry, Capres/Cawapres berjanji akan memberi pendidikan murah, bahkan gratis dari tingkat SD hingga SMU. Tidak mungkin hal itu akan terwujud karena realitasnya pendidikan di tingkat apapun tetap memungut biaya dari orang tua murid.

Dalam beberapa kebijakan di bidang pendidikan, pemerintah tidak mengenakan biayapun, kalangan orang tua tetap harus membayar karena kebijakan setiap pemerintah daerah dan setiap kepala sekolah tidak sama. “Janji-janji itu hanya untuk mengangkat popularitas, walau sebenarnya apa yang dijanjikan tidak realistis," katanya.

Begitu pentingya mengangkat popularitas, kata Fachry, sungguh memprihatinkan Capres/cawapres menjanjikan yang sesungguhnya tidak realistis. "Bahkan tim suksesnya ada yang mengaku sulit mengangkat ke peringkat atas dalam pilpres mendatang, sehingga dibutuhkan terobosan untuk mengangkat popularitas," katanya.

Fachry mengungkapkan, satu satu fenomena di sebagian masyarakat saat ini dalam kaitan memilih Capres/Cawapres, yaitu dilihat dari kemampuannya menjawab pertanyaaan dalam debat di televisi, ketimbang visi dan misinya.

Yang lebih memperihatinkan, katanya, ada sebagian orang yang hanya memilih Capres/Cawapres  tertentu karena penampilannya dan sosoknya.(mkf/an)


Terkait