Jakarta, NU Online
Bahasa Arab seharusnya tidak saja diajarkan di kalangan pesantren karena makin diperlukan dalam
hubungan internasional, kata Ketua Ikatan Pengajar Bahasa Arab (Ittihad Al Mudarrisin li Al Lughah Al Arabiyyah (IMLA), Ahmad Fuad Effendi.
Setelah bertemu Wakil Presiden Hamzah Haz di Istana Wapres Jakarta, Senin, Effendi mengatakan peningkatan kegiatan ekonomi antara Indonesia dan negara-negara Timur Tengah menuntut kemampuan
pelaku bisnis melakukan komunikasi dalam bahasa Arab.
"Perlu diingat, bahasa Arab adalah salah satu bahasa internasional yang diakui PBB," katanya. Effendi juga mengatakan IMLA juga tengah berupaya agar pelajaran bahasa Arab kembali dikembangkan di sekolah-sekolah menengah umum, bukan hanya di sekolah- sekolah Islam.
Dalam kurikulum 1975, tambahnya, sebenarnya bahasa Arab sudah masuk dalam mata pelajaran pilihan di SLTA, selain bahasa Perancis dan Jerman. Namun di sekolah umum kurang banyak pelajar yang memilih bahasa Arab, kecuali di Jawa Timur.
Dalam pertemuan dengan Wapres, IMLA juga melaporkan tentang rencana penyelenggaraan Muktamar II di Jakarta, September mendatang.(ant/mkf)