Warta

Baghdad : Kota Seribu Satu Bom, Wartawanpun Berguguran

Rabu, 9 April 2003 | 13:54 WIB

Jakarta. NU Online. Nafsu tentara koalisi untuk menjatuhkan pemerintahan Saddam Husein, benar-benar sudah ubun-ubun. Bagi mereka hanya dua kata : singkirkan Saddam, oleh karena itu, seperti hari-hari sebelumnya Pagi ini, kembali tentara Koalisi menggempur kota Baghdad dengan rudal dan serangan udara . “Serangan yang bertubi-tubi ini mengarah ke bagian selatan dan barat daya ibu kota Irak ini. Di beberapa tempat ledakan terlihat api yang membumbung tinggi ke udara yang mengindikasikan ledakan yang cukup dahsyat. Setidaknya, rudal yang jatuh dan meledak di kawasan penduduk di daerah Al manshur, bagian barat Baghdad menewaskan sekitar 14 korban dari kalangan sipil”, demikian situs aljazeerah melansir (8/4/02).

Di pihak lain militer Irak juga tidak mau kalah mereka menyatakan berhasil menjatuhkan dua pesawat perang AS yang berakibat tewasnya 2 orang tentara AS dan 15 lagi luka-luka. Eskalasi pertempuran betul-betul seru, kedua-duanya telah berada di front terdepan Hari ini, Pertempuran sengit antara tentara koalisi dan tentara Irak terjadi di beberapa bagian kota Baghdad dan berkonsentrasi di bagian selatan dan barat daya. Beberapa sumber AS menyebutkan terjadi baku tembak di menara Airport Sadam international. Dilaporkan juga bahwa tentara AS mulai memasuki Baghdad dari arah selatan dan barat daya ini, mereka mengklaim berhasil menduduki beberapa tempat di kawasan istana kepresidenan di tengah kota.

Klaim ini segera dibantah keras oleh menteri penerangan Irak, Muhammad said al Sahaf. Ia menyatakan tidak benar bahwa tank-tank AS telah menduduki beberapa tempat penting di kawasan istana kepresidenan, atau telah menduduki kantor Departemen Penerangan di tengah kota, pendapat ini senada dengan koresponden Situs al Jazeerah menyatakan bahwa ia baru saja yang mengunjungi lokasi kantor Departemen Penerangan melaporkan tidak ada tentara AS sama sekali di sana.

Al Sahaf juga membantah berita yang dilansir oleh beberapa perwakilan berita akan tewasnya Ali Hasan Al Majid, salah seorang pemimpin Irak dan sepupu Sadam. Al Sahaf mengatakan “tuduhan itu dusta belaka” tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.Perang Irak jilid 2 ini disamping perang senjata dan tentara tetapi juga perang pemberitaan, media-media yang pro Koalisis seperti CNN,CNBC, BBC, jelas-jelas selalau memberitakan kekakalahan pasukan Sadam disemua lini, namun ternyata informasi seringkali hanya penyesatan lapangan, yang sangat merugikan.

Namun pembelahan pemberitaan, tertahan sejenak dengan insiden penembakan dan pengeboman Wartawan TV Al-jazeera, Juru Kamera Kantor Berita Reuter, dan Jaringan TV Spanyol. Insiden ini jelas menunjukkan bahwa serangan Pasukan Koalisi membabi buta, tanpa arah, demi mengejar deadline waktu penjatuhan Saddam. (MHY)


Terkait