Warta

Awas Serangan 11 September Susulan

Ahad, 31 Oktober 2004 | 07:34 WIB

Kairo, NU Online
Osama bin Laden kembali muncul dalam rekaman video yang ditayangkan televisi berbahasa Arab Al-Jazeera, kemarin. Osama, yang sengaja mempublikasikan diri menjelang empat hari pemilihan presiden Amerika, mengatakan bahwa AS dapat menghindari serangan 11 September yang lain bila mereka berhenti mengancam keamanan umat Muslim.

Dalam tayangan itu, pemimpin jaringan teroris al-Qaida tidak melontarkan peringatan langsung akan adanya serangan baru, sekalipun ia berkata, "Masih ada alasan untuk mengulangi apa yang terjadi." "Keamanan Anda bukan di tangan Kerry, Bush atau al-Qaida. Keamanan Anda adalah di tangan Anda sendiri," kata Osama, mengacu pada George Bush dan saingannya dari Demokrat.

<>

Ia mengaku untuk pertama kalinya telah memerintahkan serangan 11 September 2001. Menurutnya, ia melakukan hal itu karena adanya ketidakadilan terhadap orang-orang Libanon dan Palestina oleh Israel dan AS.  Tampaknya Osama ingin menjelaskan mengapa ia memerintahkan pembajakan bunuh diri di pesawat yang menghantam gedung WTC dan Pentagon sehingga Amerika akan tahu caranya beraksi untuk mencegah serangan lain.

"Untuk rakyat Amerika, saya berbicara pada Anda tentang cara terbaik untuk menghindari Manhattan lain. Saya beritahu Anda: keamanan adalah unsur penting dalam hidup manusia dan membebaskan orang-oran agar tidak menyerahkan keamanan mereka." Setelah rekaman itu ditayangkan, Presiden Bush mengatakan, "Amerika tidak akan diintimidasi" oleh bin Laden. Sementara penantangnya, John F. Kerry mengritik Bush karena gagal membekuk Osama lebih dulu dan mengatakan bahwa "saya dapat mengelola perang teror yang lebih efektif."

Ini rekaman video Osama yang pertama kalinya setelah lebih dari setahun tidak terlihat di publik. Osama diper-kirakan bersembunyi di pegunungan di sepanjang perbatasan Pakistan-Afganistan. Rekaman itu menunjukkan Osama dengan janggutnya yang lebat dan berwarna abu-abu, memakai jubah putih tradisional, turban dan mantel warna emas dan berdiri di belakang meja. Kedua tangannya tampak kokoh dan sehat.

Gedung Putih percaya rekaman itu asli dan dibuat baru-baru ini. Seorang pejabat AS mengatakan bahwa Osama menyebutkan sudah empat tahun sejak 11 September 2001 dan korban tewas di pihak AS di Irak telah mencapai 1.000 jiwa. Jumlah korban tewas di pihak AS telah mencapai jumlah itu pada awal September lalu.

Sekretaris pers Gedung Putih Scott McClellah mengatakan pemerintah tidak berencana untuk menaikkan tingkat ancaman untuk saat ini. Menurut pejabat AS itu, rekaman berdurasi 18 menit tidak berisi ancaman dan mengulangi tema-tema lama. Al-Jazeera menayangkan rekaman itu sekitar tujuh menit. Jubir televisi Jihad Ali Ballout mengatakan mereka menayangkan hanya bagian yang berharga dan relevan dan menolak untuk menggambarkan porsi yang tidak ditayangkan, termasuk apakah berisi ancaman. (al-Jz/ht/cih)


Terkait