Meski sejumlah pihak sudah berani menentukan bahwasannya awal Ramadhan jatuh 11 Agustus 2010, namun Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) RI, berap untuk menentukan awal puasa itu menunggu sidang isbath.
Kepala Badan Hisab dan Rukyat Kemenag Muhyidin Khazin mengatakan, sidang isbath tersebut akan digelar pada 10 Agustus mendatang. Dalam sidang tersebut seluruh ormas Islam dilibatkan. Selain itu hadir juga Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informasi) serta seluruh pejabat eselon satu.<>
"Nah, dalam sidang itulah akan kita umumkan kapan jatuhnya awal Ramadhan. Kita berharap semua pihak mematuhi putusan sidang isbath itu secara ihkas," kata Muhyidin usai menjadi pembicara Seminar dan Lokakarya 'Problematika Arah Kiblat dan Waktu Shalat' di pondok pesantren Tebuireng, Jombang, Selasa (13/7).
Ia mengakui, ada perbedaan penentuan awal Ramadhan untuk tahun ini. Pasalnya, dalam menentukan 1 Sya'ban saja juga ada perbedaan. Bahkan, beradasarkan Rukyat yang dilakukan sejumlah pihak, belum ada yang berhasil melihat bulan, sehingga mereka juga belum berani menentukan 1 Sya'ban.
"Jika menentukan 1 Sya'ban tidak sama, maka secara otomatis penentuan awal Ramadhan juga tidak sama. Ada pihak yang menganggap 1 Sya'ban jatuh pada hari ini. Namun ada pula yang menentukan 1 Sya'ban baru besok," katanya seperti dilansir beritajatim.com.
Lebih detail Muhyidin mengungkapkan, jika 1 Sya'ban jatuh hari ini, maka 1 Ramadhan alias awal puasa tepat pada 11 Agustus mendatang. Namun bila 1 Sya'ban jatuhnya besok, berarti awal Ramadhan akan jatuh pada 12 Agustus.
Meski begitu, Kepala Badan Hisab ini yakin bahwa banyak pihak yang menentukan 1 Sya'ban hari ini. "Untuk yang yakin 1 Sya'ban itu jatuhnya besok, sifatnya perorangan," kata Muhyidin sembari menambahkan bahwa penentuan 1 Sya'ban jatuh hari ini tersebut berdasarkan hisab bukan rukyat.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Tarjih Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur, Syamsudin, mengatakan, pihaknya tetap akan menghormati apapun hasil sidang isbath yang akan digelar 10 Agustus mendatang. Namun hal itu tidak mempengaruhi keputusan Muhammadiyah yang menentukan awal Ramadhan jatuh pada 11 Agustus.
Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya ini berlasan, penentuan awal Ramadhan yang dilakukan Muhammadiyah itu bukan asal comot. Dalam arti, hal itu melalui kajian dan proses yang cukup panjang. "Kalau kita, setelah melakukan hisab, kemudian melakukan rukyat. Hasilnya, 11 Agustus mendatang merupakan awal Ramadhan," pungkas Syamsudin ketika ditemui dalam acara yang sama. (mad)