Jakarta, NU Online
Atase Pendidikan Kedubes Australia dan Perancis, Jumat malam (4/6) menyampaikan presentasi tentang pendidikan di negaranya masing-masing di hadapan puluhan kader muda NU.
"Mereka yang mendapatkan pengarahan sekitar kuliah di luar negeri itu adalah perserta kursus TOEFL Internasional LP Maarif NU. Diharapkan, setelah ini proses pendidikan lanjutan mereka lancar. Mereka semua memang disiapkan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri,"jelas Pengurus LP Ma'arif NU Mujib Qolyubi, MA kepada NU Online di Graha Nahdliyah PBNU Jakarta.
<>Tony Mitchener, Councellor Education Australian Embassy, menjelaskan, Australia selama ini menjadi persinggahan paling menyenangkan bagi pelajar Indonesia karena selain dekat, juga mutu pendidikan di negara Kanguru tersebut memang terjaga mutunya.
"Orang Indonesia memilih Australia karena DAMAI, artinya "D" dekat, "A" aman, "M" mutu, "A" asyik dan Indah. Ribuan orang indonesia sudah menyelesaikan sekolahnya di Australia,"ujarnya. Tony di dampingi oleh Dr Endang Turmuzdi, pengurus LP Maarif, yang alumnus Australia juga.
Tony berharap, pada saat pertama kali datang ke Australia kelak, kader mudah yang sudah mendapat pendidikan TOEFL di Malang selama lima bulan itu, untuk tinggal di lingkungan asing. "Misalnya model homestay atau asrama yang banyak orang asingnya. Orang Jawa, orang Cina, dan Eropa di sana nanti harus bicara dalam bahasa Inggris agar cepat beradaptasi,"pintanya.
Acara yang dikemas dalam program Refreshmen alumni program TOEFL Internasional PP LP Ma'arif NU berlangsung selama tiga hari (5-7/6) di Graha Nahdliyah PBNU. Selain dari atase pendidikan Australia, Perancis, direncanakan juga akan hadir atase pendidikan Inggris dan British Council yang sebelumnya sudah bekerja sama dengan PBNU. (MA)