Jakarta, NU.Online
Militer Amerika Serikat mengijinkan wartawan dan tim liputan televisi di Baghdad melihat dua jenazah, yang dikatakan sebagai dua putra Saddam Hussein, Uday dan Qusay.
Langkah ini diambil untuk meyakinkan rakyat Irak bahwa kedua putra bekas penguasa Irak tersebut telah meninggal dunia.
Menurut kantor berita Reuters jenazah itu memang mirip Uday dan Qusay. Amerika mengatakan terdapat lebih dari dua puluh bekas tembakan pada masing masing jenazah.
Contoh jaringan tubuh mereka telah dikirim ke Washington untuk dilakukan uji DNA. Mereka mengatakan tidak terdapat bukti kedua orang itu bunuh diri. Sebelumnya, Menteri Pertahanan Amerika Donald Rumsfeld membela keputusan AS menyiarkan foto-foto jenazah yang dikatakan sebagai dua anak Saddam.
Penyiaran foto-foto tersebut, memicu perdebatan di AS. Pemerintah Amerika biasanya tidak memperlihatkan foto-foto tentara musuh yang tewas akibat pertempuran dan mereka sangat keberatan ketika foto-foto prajurit mereka yang tewas di Irak, disiarkan sebuah televisi berbahasa Arab. Rumsfeld mengatakan publikasi foto tersebut akan membantu menyelamatkan tentara Amerika dan koalisi di Irak.
Ragu-ragu
Warga Irak ragu-ragu apakah jenazah tersebut benar-benar dua putra Saddam, satu jam setelah foto mereka disiarkan, seperti dikutip kantor berita AP. "Saya tidak yakin itu gambar Uday dan Qusay," kata Shant Agob, 37, setelah melihat foto-foto dari CNN.
"Kalaupun itu Uday dan Qusay, saya juga kecewa. Saya lebih senang mereka ditangkap hidup-hidup dan lantas diadili," tambah Agob.
Warga Irak lain bersikap skeptis. Namun beberapa warga Irak lain kepada BBC mengatakan mereka yakin ini adalah foto-foto Uday dan Qusay.
Serangan terus berlanjut
Sementara itu Mantan menteri penerangan Irak, Mohammad Said As-Sahaf, mengatakan, kematian dua putera Saddam Hussein, itu tidak akan menghentikan serangan anti-AS. Keduanya juga tidak menjadi dalang serangan-serangan terhadap pasukan AS di Irak akhir-akhir ini.
"Kedua pria itu (Uday dan Qusay) bersembunyi dan tidak berada dalam posisi untuk melawan atau memimpin suatu perlawanan. Situasi
mereka terbatas, mereka terpenjara," ujar Sahaf.
Para pejabat Amerika Serikat berharap agar kematian Uday dan Qusay pada akhirnya akan membantu membungkam gerakan gerilyawan Irak yang telah menewaskan 41 serdadu Amerika sejak Bush mengumumkan pertempuran besar-besaran pada 1 Mei.
Namun, kelompok militer Irak yang setia pada Saddam Hussein dalam sebuah rekaman video yang disiarkan sebuah jaringan televisi
Arab, Kamis, bersumpah akan melakukan pembalasan atas tewasnya Uday dan Qusay.
"Kami berjanji kepada rakyat Irak bahwa kami akan melanjutkan jihad terhadap orang-orang kafir itu. Pembunuhan terhadap Uday dan
Qusay akan dibalas," kata seorang pria bertopeng yang mengaku anggota Fedayin Saddam di rekaman video yang disiarkan jaringan
televisi Al Arabiya.
Rekaman video itu memperlihatkan satu kelompok pria bertopeng yang menyandang senapan otomatis di satu ruangan yang terdapat
foto-foto Saddam dan putra-putranya.
"Pembunuhan terhadap Uday dan Qusay tidak akan menyurutkan serangan terhadap pasukan AS tapi bahkan meningkat," kata pembicara
itu yang menambahkan mereka juga akan membunuh warga-warga Irak yang "bersekongkol" dengan pasukan AS (BBC/AP/Rtr/Ant/Cih)