Warta

Artis Setuju Tayangan Infotainment Diperbaiki

Ahad, 27 Desember 2009 | 02:55 WIB

Jakarta, NU Online
Bintang film yang juga sutradara independen, Lola Amaria, menanggapi positif adanya reaksi keras dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A Hasyim Muzadi terkait tayangan infotainment yang dinilai haram karena dianggap gibah.

"Kalau dilihat sih kebanyakan tayangan memang begitu. Ketimbang membicarakan prestasi seseorang atau berita baiknya, justru banyak yang memberitakan sisi buruk seseorang, dari rumah tangga orang sampai isi perut orang," katanya di Jakarta, Sabtu (26/12/2009).<>

Meski begitu, Lola tak mau pukul rata. Toh, menurutnya masih banyak tayangan infotainment yang dinilainya cukup baik. "Mungkin kalau sampai dihilangkan sih enggak harus juga, paling diperbaharui dengan pemberitaan yang lebih berbobot. Masyarakat masih butuh tontonan hiburan. Namun, tentunya dengan nilai berita yang baik dan memberi pengaruh positif kepada penontonnya," kata bintang film Ca Bau Kan itu.
  
Lola mengaku pernah mengalami pengalaman tak menyenangkan terhadap beberapa kalangan infotainment. "Sudah di-interview, eh malah beritanya lain. Narasinya malah terkesan kurang baik. Opini penonton jadi digiring," katanya seperti dilansir kompas.com.

Ke depan, ia hanya berharap tayangan infotainment memperbaiki kualitasnya dan tak lagi menonjolkan keburukan-keburukan artis atau narasumber lainnya.

Seperti diberitakan sebelumnya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A Hasyim Muzadi dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Jumat (25/12), menegaskan tayangan infotainment sudah dikategorikan gibah atau gosip sehingga hukumnya haram.

Fatwa haram tersebut berdasarkan hasil Musyawarah Alim Ulama NU di Surabaya, Juli 2006. Karena itu, PBNU mendesak tayangan infotainment gosip segera dihentikan. Pemberitan yang mengobral masalah pribadi dan keluarga orang bisa berdampak buruk bagi masyarakat.

"PBNU minta agar tayangan infotainment di media dihentikan, yaitu pemberitaan yang mengobral rahasia keluarga, serta mengaduk-aduk hubungan antaranggota keluarga," kata KH A Hasyim Muzadi. (mad)


Terkait