Ansor harus Mampu Sebagai Penyeimbang NU dengan Generasi Mudanya
Senin, 28 September 2009 | 05:10 WIB
Gerakan pemuda Ansor harus mampu menjadi penyeimbang antara Nahdlatul Ulama dengan generasi mudanya. Pasalnya, saat ini generasi muda NU terutama gerakan maupun pemikirannya masih mengalami perbedaan atau kebuntuan bahkan tidak nyambung dengan Nahdlatul Ulama.
Pernyataan ini disampaikan Mantan ketua PC GP Ansor Kabupaten Kudus Drs Asyrofi saat menerima sejumlah pengurus Anak Cabang GP Ansor kecamatan Gebog Kudus dalam rangkaian kunjungan silaturrahim hari raya Idul Fitri di kediamannya Ahad (27/9).<>
Menurut Asyrofi, GP Ansor sebagai badan otonom pemuda NU yang paling tua perlu menjembataninya dengan memperbanyak forum-forum kajian atau diskusi sebagai upaya menerjemahkan pemikiran sekaligus memahami perjuangan dan gerakan organisasi yang didirikan oleh KH Hasyim Asy’ari ini
“Di samping itu, akan akan tercetak kader-kader muda potensial yang siap mengemban amanat perjuangan NU di masa depan,” tandas ketua lakpesdam NU Kabupaten Kudus ini.
Guna melestarikan hal tersebut, Mantan ketua DPRD Kudus ini menekankan formula gerakan GP Ansor ke depan perlu menitik beratkan pada gerakan pemikiran.
“Melalui gerakan pemikiran ini, akan muncul ide-ide maupun gagasan pengembangan Ansor maupun NU. Apalagi banyak tokoh-tokoh NU dari berbagai profesi yang mau mencurahkan dalam forum-forum diskusi,” tambah Asyrofi seraya berharap kondisi Ansor di tingkat ranting bisa bangkit kembali.
Secara terpisah, wakil sekretaris PCNU Kudus Agus Hari Ageng menilai pada dekade ini GP ansor di berbagai daerah telah kehilangan ruh gerakannya. Hal ini mengakibatkan eksistensi GP ansor mulai cabang sampai ranting semakin melemah bahkan mengalami kematian.
“Makanya sekarang ini perlu ditumbuhkan lagi ruh gerakannya dengan membangunkan Ansor di tingkat ranting. Dengan begitu keberadaan Ansor akan semakin terlihat dan besar di tengah-tengah masyarakat,” harap Ageng Ahad (27/9) di rumahnya. (adb)