Anak-anak muda Nahdlatul Ulama (NU) yang tergabung dalam Generasi Muda NU menggugat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menampilkan pendiri NU Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy’ary (Mbah Hasyim) dalam iklan politik partai tersebut.
Dalam pernyataan sikap di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (29/10), Generasi Muda NU yang merupakan gabungan dari beberapa organisasi kepemudaan NU yakni PMII, IPNU, IPPNU, Ansor, dan Fatayat NU, GMNU menyatakan keberatan atas pencatutan nama tokoh yang sangat dihormati warga NU itu, bahkan PKS dikatakan telah melakukan ’pembohongan publik.”<>
Dikatakan, pemakaian para tokoh pergerakan nasional sebagai iklan politik justru mengecilkan kiprah para tokoh besar itu, di tengah kondisi politik di Indonesia yang tidak sehat. "Malah kemungkinan akan menghilangkan ketokohan dari figur yang diangkat," kata Adien Jauharudin, salah satu Ketua PB PMII.
Tokoh dan pahlawan nasional lainnya yang dipakai PKS untuk iklan politik adalah proklamator kemerdekaan RI Soekarno dan pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan. Generasi Muda NU meminta PKS segera menghentikan iklan politik yang tidak sehat itu.
Ketua Umum PP IPNU Idi Muzayyad menyatakan, pihaknya telah akan segera mengirimkan surat keberatan kepada DPP PKS dan meminta iklan politik itu segera dihentikan.
“Padahal jelas bahwa aliran PKS adalah Wahabi, sedangkan Mbah Hasyim Asyhari adalah Sunni. Saya kira ada unsur kesengajaan untuk membiaskan penokohan ini oleh PKS," ujarnya. (min/nam)