Warta

Anak-anak Tak Lagi Belajar Mengaji kepada Kiai Langgar

Kamis, 30 April 2009 | 03:02 WIB

Surabaya, NU Online
Masyarakat kini sudah tidak memercayakan pendidikan agama, terutama baca-tulis Al-Quran kepada kiai langgar. Setelah munculnya Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), masyarakat lebih mempercayakan kepada para ustadz dan ustadzah di lembaga pendidikan tersebut.

Pergeseran ini terjadi karena pengaruh dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pola pikir masyarakat telah berubah.<>

"Mereka lebih suka menyerahkan anak-anaknya mengaji ke TPQ karena lebih terpola, efektif dan cepat," kata Drs KH. Isrofil Amar M Ag yang juga Ketua Tanfidziyah PCNU Jombang di hadapan pada ujian terbuka di Pasca Sarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya, Kamis (23/4) lalu, seperti dilasir Radar Mojokerto.

Disertasinnya berjudul Pendidikan Agama Islam di Pedesaan; Pergeseran dari Pengajian di Langgar ke Taman Pengajian Al Quran di Kabupaten Jombang.

Ada tujuh profesor yang kemarin menguji disertasi ini, yakni Prof Dr H. Ahmad Zahro MA, Prof Dr H. Abdullah Khozin MA, Prof Dr H M. Ridlwan Nasir MA, Prof Dr H. Nur Syam M Si, dan Prof Dr H. Ibnu Hajar M.Ed, Prof Dr H. Imam Bawani MA dan Prof Dr H. Achmad Jainuri.

Dalam paparan singkatnya, Isrofil menyebut di seluruh Jombang, terdapat sekitar 3.300 langgar dan 1.169 TPQ.

"Dari hasil penelitian yang saya lakukan terhadap sejumlah langgar, memang telah terjadi pergeseran pola pendidikan," kata Isrofil yang berumur 66 tahun ini.

Karena yang sedang ujian terbuka adalah seorang kiai, maka yang datang pun beberapa kiai. Di antaranya KH Cholil Dahlan (pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang), KH Abdul Qodir Fatah (pengasuh Pesantren Miftahul Ula Nglawak, Kertosono, Nganjuk).

Sejumlah pengurus harian PCNU Jombang juga hadir. Di antaranya H. Hamid Bishri,M Si (Sekretaris), H. Sa'dullah Ridwan (bendahara), KH Wazir Ali, Lc (Katib Syuriah) dan Drs KH Mujib Adnan M Ag (Wakil Rais Syuriah).

Dalam catatan Dr H Ahmad Zahro MA, Isrofil adalah doktor ke-33 produk pascasarjana IAIN Sunan Ampel. "Pak Isrofil ini adalah promovendus paling senior yang pernah diuji di sini, dan termasuk paling cepat lulusnya di angkatannya," katanya. (yus/nam)


Terkait