Warta

1000 Jamaah Shalawat Akar Djati Lebaran Ketupat pada 9 Syawwal

Jumat, 2 Oktober 2009 | 08:32 WIB

Ciborelang, NU Online
Sekitar seribu jamaah Jam’iyyah Shalawat “Akar Djati” se wilayah Cirebon (Kota/Kab. Cirebon, Majalengka, Kuningan, Indramayu) berkumpul bersama dalam acara “Syukur Lebaran Ketupat” di Pondok Pesantren Al-Mizan, Selasa (29/9).

Acara yang didominasi oleh kaum ibu ini baru dimulai pada jam 09.15 WIB dengan makan ketupat bersama, sambutan shohibul bait (tuan rumah), tahlil dan doa, dan diakhiri dengan sawer oleh Koordinator Pusat Jam’iyaah Shalawat Akar Djati, KH Maman Imanulhaq Faqieh.<>

M Zaenal Muhyidin, ketua yayasan Al-Mizan, yang didaulat sebagai shohibul bait, dalam sambutannya menyampaikan  Selamat Idul Fitri 1430 H. Mohon Maaf Lahir Batin.

“Kami atasnama pribadi, keluarga, dan pengurus yayasan Al-Mizan, Jatiwangi mengucapkan selamat Idul Fitri 1430 H mohon maaf lahir batin. Semoga ibadah puasa kita diterima Allah Swt,” katanya.

Kang zaenal, biasa disapa, juga mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan tradisi Jam’iyyah Shalawat Akar Djati yang sudah berjalan selama 2 tahun dilaksanakan setiap tanggal  09 Syawal bertempat di Pondok Pesantren Al-Mizan.

“Kegiatan ini sudah berjalan dua tahun dan dilaksanakan setiap tanggal 9 Syawal di pondok pesantren Al-Mizan, “ imbuhnya.

Diakhir sambutannya, ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada pengurus dan jamaah Jam’iyyah Shalawat Akar Djati yang telah menjadikan Pesantren Al-Mizan sebagai tempat pelaksanaan. “Mudah-mudahan ini menjadi wasilah untuk tetap mempertahankan tali silaturrahim diantara kita,” tandasnya.

Keliling Kiai

Ditempat terpisah, KH. Maman Imanulhaq Faqieh selaku koordinator pusat dan sekaligus pengasuh Pesantren Al-Mizan menyampaikan, bahwa lebaran ketupat ini dilaksanakan sebagai bentuk syukur, wabilkhusus Jamaah Shalawat Akar Djati kepada Allah Swt.

“Selama satu bulan penuh kita dapat melaksanakan ibadah puasa Ramadan dan diakhiri dengan lebaran Idul Fitri. Kemudian di hari kedua bulan Syawal kita melanjutkannya dengan puasa sunah Syawwal selama 6 hari dan diakhiri dengan lebaran ketupat ini,” terangnya.

Rangkaian lebaran ketupat ini, kata Kang Maman, selain makan ketupat bersama, sambutan, tahlil dan doa bersama, juga sawer dan silaturrahim ke kiai-kiai sepuh yang berada di wilayah Cirebon.Sawer dilakukan pada akhir acara setelah doa. Ini dilakukan sebagai bentuk  kepedulian kita pada sesama. Kenapa dilakukan dalam bentuk sawer , ”Ya ini agar kelihatannya semarak dan meriah aja dan tidak monoton,” imbuhnya.

Setelah sawer berakhir kemudian para jamaah kembali memasuki mobil masing-masing. Rute silaturrahim ke kiai-kiai ini diantaranya, pertama silaturrahim ke KHUju Jazuli (Pengasuh Pesantren Miftahul Huda, Rajagaluh), KH Habib Syarif Hud bin Yahya atau Abah Hud (Penasehat Akar Djati dan Pengasuh Pesantren Miftahul Muta’alilimin, Babakan Ciwaringin, Cirebon), KH Makhtum Hannan (Pengasuh Pesantren Masyariqul Anwar, Babakan Ciwaringin, Cirebon), KH Jafar Aqiel Siradj (Pengasuh Pesantren Kempek, Cirebon), KH Abdullah Syifa (Pengasuh Pesantren Buntet Pesantren, Astanajapura, Cirebon), KH Abdul Jamil (Pengasuh Pesantren di Indramayu dan seorang Hafiz Al-Quran), dan diakhiri di Pondok Pesantren Habib Syarif bin Yahya, Jagasatru, Kota Cirebon. (zmy)


Terkait