Tengah malam tanpa purnama namamu menyeruak
Menghantam ribuan hati yang terluka akan kepergianmu
Meninggalkan berjuta maklumat
yang harusnya menjadi penentram di tengah gundah gulana zaman<>
Tak pantas harusnya diriku yang ceritakan namamu
karena antrian panjang berjejal hanya ingin mengecup kening berkahmu
namun takmampu hati hentikan tarian jemari
menengadahkan doa mengiring kepergian panjang menemui kekasihmu
berjuta umat engkau tinggal dengan gelegar isak getarkan bumi
engkau sendiri tersenyum dalam damai
menitih kembang mayang yang tersampur dileher
anugrah kekhusukanmu
belum setengah hari engkau pergi
rinduku telah menjejel memenuhi langit hati
mengharap tetesan doamu, selalu terlempar untuk sekian ribu umat yang mencintaimu
selamat jalan kiyai
selamat jalan guru
selamat jalan
biar aku haturkan seklumit doaku untukmu
dengan harapan engkau hamburkan doamu untukku