Pesantren

Bustanul Ulum, Pesantren dengan Sistem Pembelajaran Berbasis IT

Selasa, 26 Februari 2013 | 08:06 WIB

Jember, NU Online
Pondok pesantren Bustnul Ulum yang terletak di Dusun Rowo, Desa Pakusari, Kabupaten Jember membangun sistem pembelajaran berkonsep teknologi informasi.<>

“Kami mencoba memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk pembelajaran di pesantren ini,” tukas pengasuh Pondok Pesantren Bustanul Ulum, Kiai Muhamad Hafidzi di rumahnya, Selasa (26/2).

Pantauan NU Online, saat ini Bustanul Ulum sedang membangun asrama atau bilik modern untuk calon santri wanita. Di asrama yang berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektar itu, juga dibangun sarana penunjangnya lainnya, seperti tower pemancar wifi untuk keperluan “siaran langsung” pengajian dan pembelajaran yang sudah berdiri kokoh di tengah kompleks pesantren.

Di setiap asrama bakal dilengkapi dengan LCD monitor yang langsung tersambng dengan kantor pusat.  “Untuk belajar Al-Qur’an misalnya, kami tinggal memutar CD al-Qur’an yang dipandu secaara langsung dari kantor,” tegas Hafidzi. 

Pengajian dengan sistem “siaran langsung” itu juga tersambung ke sebagian asrama santri putra.

Hafidzi menambahkan, dengan sistem tersebut, pembelajaran juga akan lebih efisien dan efektif. Sebab, untuk belajar al-Qur’an  atau kitab tertentu, santri tidak harus keluar asrama, tapi cukup di depan layar yang tersedia di kamar asrama.

“Ini saya kira lebih efisien. Namun kami tentu tidak mengabaikan unsur barokah para kiai, sehingga kami membiasakan tawassul sebelum pelajaran dimulai,” jelasnya.

Menariknya lagi, lahan yang di atasnya dibangun bilik santri tersebut, sebelumnya adalah tebing sungai dengan kemiringan yang tidak seberapa, dan dijadikan tempat pembuangan kotoran sapi selama bertahun-tahun, sehingga kotoran sapi di situ menggunung.

Setelah dibeli pesantren, tanah tersebut disulap menjadi bangunan yang bagus. Dan lahan yang  kotor dan kumuh tersebut, sudah berubah menjadi lingkungan yang sehat dan indah. “Kebetulan lokasi tanah itu memang hanya dipisah sungai dengan lahan kami,” ungkap Hafidzi. 


Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Aryudi A. Razak


Terkait