Pesantren

Al Madinah Bogor Silaturrahim ke Futuhiyyah Mranggen

Kamis, 21 Mei 2015 | 21:01 WIB

Demak, NU Online
Pondok Pesantren Al Madinah Bogor bersilaturrahim ke Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak pada Kamis pagi (21/5). Rombongan yang terdiri dari santri, guru di pesantren tersebut dipimpin KH Moh Zaen Zaenudin.
<>
Pada pertemuan itu, KH Moh Zaen Zaenudin menyampaikan bahwa silaturrahim ini merupakan rangkaian ziarah ke waliyullah di Jawa Timur, Jawa Tengah, serta Jawa Barat.

Ziarah, kata dia, penting dilakukan untuk membekali mental siswa-siswi, serta membuka wacana pentingnya pondok pesantren dalam membentuk karakter anak bangsa yang berakhlakul karimah, serta meneladani para wali Allah.

Rombongan pesantren tersebut diterima Ahmad Dliyauddin Al Hafidz, Wakil Kepala Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak. Ia didampingi Abdul Muchit, pengurus Pondok Pesantren.

Ahmad Dliyauddin memperkenalkan bahwa Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak didirikan sekitar tahun 1901 oleh KH Abdurrohman bin Qosidil Haq.

Pesantren, kata dia, telah memegang peranan penting dalam memajukan pendidikan masyarakat. Serta melakukan perubahan ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum dan bidang strategi lainnya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Seiring dengan perkembangan zaman, lanjut dia, terutama kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, Pondok Pesantren Futuhiyyah menjadi suatu lembaga pendidikan yang menggabungkan pola pendidikan formal dan nonformal.

Sekolah formal mulai Pendidikan Anak Usia DIni (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Madrasah Ibtidaiyyah (MI), MTs. Futuhiyyah 1 (khusus putra), MTs. Futuhiyyah 2 (Khusus putri), SMP (putra-putri), MA Futuhiyyah 1 (khusus putra), MA Futuhiyyah 2, SMA, dan SMK.

Untuk tingkat perguruan tinggi masih dalam rintisan, dan sampai saat ini ada sekitar 5000 lebih siswa yang belajar di Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak.

Ahmad Dliyauddin mengibaratkankan Yayaysan Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen seperti sebuah supermarket, artinya murid yang ingin sekolah apa saja disediakan. (Abdus Shomad/Abdullah Alawi)


Terkait