Pemberdayaan

Fatayat Kobar Manfaatkan Limbah Sawit untuk Sapu Lidi

Senin, 16 Juli 2018 | 10:00 WIB

Fatayat Kobar Manfaatkan Limbah Sawit untuk Sapu Lidi

Anggota Fatayat NU Kobar manfaatkan limbah sawit untuk sapu lidi

Kotawaringin Barat, NU Online
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Pangkalan Lada Kotawaringin Barat (Kobar) Kalimantan Tengah mengadakan pelatihan pembuatan sapu lidi taman dari bahan limbah lidi kelapa sawit. 

"Kegiatan ini sangat mendadak, namun demikian kami berusaha semaksimal mungkin melaksanakan program kegiatan ini karena permohonan langsung dari salah satu kelompok UKM yang ada di Desa Purbasari," ucap Ketua PAC Fatayat Mar'atus Sholihah usai kegiatan, Ahad (15/7).

Kelompok ini biasanya membuat aneka jajanan lebaran, sambung dia, namun setelah lebaran usai mereka tidak memiliki kegiatan yang bisa menambah pemasukan.  Untuk itu diadakan keterampilan pembuatan sapu lidi bersamaan dengan acara arisan kelompok usaha mikro kecil (UMK).

"Kami dari Ranting terus komunikasi dan koordinasi dengan Ketua PAC Fatayat NU Pangkalan Lada. Alhamdulillah ada respons positif untuk kegiatan ini," ujar Suparti selaku Ketua Ranting Fatayat Desa Purbasari.

Mar'atus mengungkapkan kebanggaanya terhadap anggota Fatayat NU, karena dengan sigap dan cepat dalam merespons permohonan masyarakat melalui Ranting Fatayat. 

Ia menilai, permohonan itu datang dari masyarakat maka harus segera ditanggapi dan ditindaklanjuti sebaik mungkin. 

Sosialisasi pemanfaatan limbah lidi sawit sebagai penghasilan tambahan bagi masyarakat atau kelompok UKM sangatlah diperlukan. Di samping memberikan peluang usaha mandiri juga sebagai ajang silaturrahmi antar warga.

Dikatakan, dari sosialisasi tersebut, Fatayat NU akan menindaklnjuti berikut pelatihan dan juga pembinaan. Sehingga dari pelatihan yang berkelanjutan itu diharapkan nantinya mampu menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat.

"Kerajinan membuat sapu lidi ini memiliki prospek yang sangat bagus. Pemasarannya sangat mudah karena harganya tidak mahal dan ini merupakan kebutuhan semua orang. Mulai dari kelas ekonomi menengah ke bawah sampai pemilik rumah mewah pun tentu membutuhkan barang ini (sapu lidi taman)," papar Mar'atus Sholihah. 

Ia juga menjelaskan, selama ini kebutuhan sapu lidi taman disuplai dari Pulau Jawa. Padahal, imbuh dia, di Kalimantan  bahan bakunya tersedia melimpah ruah. Jika masyarakat bisa memanfaatkan dengan baik maka akan sangat membantu meningkatkan perekonomian dan banyak membuka peluang usaha baru.

"Da'wah bilhal menghasilkan mal, ini program unggulan kami untuk 6 bulan ke depan. Tentunya dengan tetap menjalankan program-program yang sudah ada," pungkasnya. (Suhud Mas'ud/Muiz)


Terkait