Purwakarta, NU Online
Wakil Rais Aam PBNU KH Miftahul
Akhyar secara resmi membuka kegiatan Pelatihan Kader Muharrik Masjid dan Dakwah se-wilayah
4 Jawa Barat di Pondok Pesantren Al Muhajirin Purwakarta, Jum'at (26/2).
Dalam pengarahannya, mantan Rais Syuriah PWNU Jatim ini menekankan bahwa masjid tidak sekedar tempat untuk melaksanakan shalat saja, lebih
dari itu masjid juga mestinya digunakan sebagai pusat pergerakan dakwah Islam.
"Kejayaan Islam itu dimulai
dari masjid!" tegas Kiai Miftah di hadapan puluhan peserta.
Ia mengungkapkan, sejarah mencatat
bagaimana perang Khandaq terjadi, dimana Rasulullah merawat para sahabat yang
terluka di dalam masjid.
"Sayangnya sekarang tidak
sedikit masjid yang pada dikunci, jangankan untuk dijadikan sebagai pusat
pergerakan, untuk shalat atau i'tikaf saja orang akan kesulitan melaksanakannya
di masjid itu," tandasnya.
Kiai Miftah mendorong kepada peserta
kegiatan agar bergerak dan menggerakan masjid sebagai markas atau pusat
kegiatan untuk melayani umat di berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan,
ekonomi dan sebagainya.
"Bergerak itu melahirkan
barokah apalagi menggerakan, karena di dalam masjid ada shalat, shalat
melahirkan jujur, amanah dan disiplin karena memanfaatkan waktu dengan baik,"
ungkapnya.
Pelatihan Kader Penggerak NU ini
diikuti 70 peserta dari Kabupaten Purwakarta, Subang, Karawang dan Bekasi. Pelatihan
ini terselenggara atas kerjasama Lembaga Ta'mir Masjid (LTM) dan Lembaga Dakwah
NU (LDNU), dan akan berlangsung selama tiga hari, Jumat-Ahad (26-28/2). (Aiz
Luthfi/Zunus)