Makassar, NU Online
Pembukaan Musyawarah Kerja (Muskerwil) NU Sulawesi Selatan di Makassar, Jum'at (21/2) kemarin berlangsung meriah. Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH As’ad Said Ali membuka secara resmi pelaksanaan Muskerwil ini.<>
Dalam sambutannya Waketum PBNU, mengatakan, NU akan terus menjadi lokomotif perubahan. Maka tugas penting yang mesti dilakukan setiap pengurus NU yakni proses kaderisasi, penataan kelembagaan, dan konsolidasi organisasi.
As’ad menjelaskan, sumberdaya manusia yang ada di NU sudah semakin beragam dan cukup lengkap. “Dulu kekuatan NU hanyalah kyai, santri, dan pesantren. Namun kini kekuatan NU selain di sebut di atas berasal dari kelompok intelektual, pengusaha, profesional, dan politisi,” katanya.
Ragam sumberdaya manusia yang ada di NU itu akan meningkatkan khidmat NU kepada masyarakat, terutama di empat bidang penting yakini, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan pengembangan dakwah.
Ketua Tanfidziyah NU Sulsel Prof Iskandar Idy dalam sambutannya mengatakan, dalam lima tahun ke depan NU Sulsel memiliki tiga program kerja pokok, yakni konsolidasi organisasi, proses kaderisasi, dan menjalin komunikasi internal dan eksternal dengan pemerintah dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
Sementara itu Rais Syuriyah PWNU Sulsel Gurutta Haji Sanusi Baco dalam taushiyahnya menyoroti kelangkaan ulama di Sulsel. “Harapan kita satu-satunya adalah pesantren sebagai benteng pendidikan dalam membangun akhlakul kharimah masa depan,” katanya. (Andy Muhammad Idris/Anam)