Nasional

Wajib Baca Al-Qur’an Siswa Umum Diberlakukan di Blitar

Selasa, 18 Desember 2012 | 05:58 WIB

Blitar, NU Online
Program wajib bisa baca Al-Qur’an bagi siswa, SD, SMP dan SMA di Kabupaten Blitar, sejak bulan Desember ini sudah diterapkan. Sekitar 991 ustadz-ustadzah TPQ Kabupaten Blitar diterjunkan untuk mengajar kalam ilahi disemua sekolah umum.<>

“Sudah hampir sebulan ini proses mengajar Al-Qur’an berjalan. Semua ustdz dan ustdzah dari TPQ diterjunkan ke sekolah-sekolah negeri,’’ ujar Kepala Diknas Kabupaten Blitar Drs H Romlan, di sela-sela acara Konfercab NU Kabupaten Blitar, Ahad (16/12) lalu.

Para ustadz dan ustadzah itu, lanjut Romlan, mengajar seperti layaknya guru biasa. Masuk, mulai pagi hingga jam pulang. “ Mereka rata-rata mengajar dua jam belajar di masing-masing kelas. Sehingga jam pulangnya sama dengan guru yang lain,’’ ungkap Romlan.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Kabupaten Blitar,  melalui Dinas Pendidikan, terapkan anak SD, SMP dan SMA yang berragama Islam, diwilayah Kabupaten Blitar harus bisa baca Al-Qur’an. Keptusan ini disambut baik oleh PCNU Kabupaten Blitar. Akhirnya keduanya melakukan nota kerjasama (MOU). 

Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh  Kepala Diknas Kabupaten Blitar, Drs H Romlan dan Ketua PCNU Kabupaten Blitar saat itu, KH Noer Hidayatulloh Dawami, sekitar 3 bulan lalu. MOU ini dikuatkan oleh  Bupati Blitar, H Herry Noegroho, SE, MM. “Alhamdulillah proses belajar mengajar berjalan lancer,’’ kata Romlan yang malam itu datang ke Konfercab NU menggunakan seragam kebesaran NU. 

Dijelaskan oleh Romlan, Wajib bisa baca Al-Qur’an bagi siswa di wilayah Kabupaten Blitar ini diberlakukan, agar sejak dini siswa mengenal ilmu agama. Sehingga, anak didik bisa mengerti tentang  agama. Dampaknya anak didik memiliki ahlaq yang mulia.” Dengan begitu moral mereka akan bagus. Ini ihtiyar kami. Sampean lihat sendiri, di era zaman sekarang dengan kemajuan IT. Kalau siswa tidak dibentengi ilmu agama. Kayak apa jadinya,’’ tandasnya.

Kepala Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Ma’arif Blitar, Ustadz Muzaeri, membenarkan pelaksanaan proses belajar mengajar tersebut. “Alhamdulillah proses wajib bisa baca Qur’an di sekolah-sekolah umum sudah berjalan hampir sebulan ini. Setiap hari tidak kurang dari 900 ustadz-ustadzah kita terjunkan,’’ jelas Uzair, panggilan akrabnya.




Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Imam Kusnin


Terkait