Sekitar enam puluh orang peserta ziarah Wali Songo yang merupakan jamaah Al-Hikam Cinta Indonesia asal Kalimantan Utara beserta sejumlah pengurus Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU Sulawesi Utara tiba di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (25/4) malam.
“Para jamaah berangkat dari tempat masing-masing dan bertemu di Surabaya pada tanggal 22 kemarin. Kami memulai ziarah dari makam Sunan Ampel menuju barat dan berakhir di makam Sunan Gunung Jati di Cirebon," ujar Habib Taufik Bilfaqih, Ketua Yayasan Al-Hikam yang sekaligus Ketua Lesbumi PWNU Sulut.
Selain berziarah ke semua makam para wali yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat, rombongan juga melakukan ziarah ke makam KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan KH. Hasyim Asy'ari di Jombang, Jawa Timur.
"Ini adalah kesempatan yang baik bagi kami untuk mengunjungi makam orang-orang yang mulia. Atas jasa para auliya tersebut Islam bisa tersebar di Nusantara," kata Ustad Muhammad Iqbal, ketua panitia asal Tarakan.
Rombongan disambut oleh ketua Lesbumi KH Agus Sunyoto beserta sejumlah pengurus Lesbumi di Masjid An-Nahdhoh. KH Agus Sunyoto memberikan pemaparan terkait sejarah penyebaran agama Islam di Nusantara, serta peran penting Wali Songo.
"Sejarah Islam di Nusantara dan budaya lokal tak bisa dipisahkan. Islam bisa dengan mudah tersebar justru dengan pendekatan budaya yang dengan sangat cerdas dan bijak diterapkan dalam dakwah Wali Songo,” paparnya.
Budaya yang dimaksud, kata Agus, misalnya tradisi selamatan. Budaya ini menempel hingga kini di tengah masyarakat dan menjadi tradisi tak terpisahkan sebagai salah satu manifestasi tauhid yang hidup dalam kesadaran kolektif masyarakat.
Setelah acara diskusi, rombongan kemudian berkunjung ke Pojok Gus Dur, tempat dimana dulu almarhum Gus Dur biasa beraktivitas selama menjabat sebagai Ketua Umum PBNU. Para jamaah mengungkapkan kebahagiaan mereka karena dapat melihat-lihat seisi ruangan, meja kerja serta berbagai benda peninggalan Sang Guru Bangsa, Gus Dur. (Kendi Setiawan/Mahbib)