Jakarta, NU Online
Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) telah meresmikan perumahan dosen dan civitas akademika di Desa Pabuaran, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Ahad (4/3) lalu. Peresmian perumahan ini juga dihadiri Kepala Desa Pabuaran dan sejumlah pihak terkait.
Wakil Rektor III KH Mujib Qulyubi menerangkan, sementara ini baru dikembangkan 33 unit rumah dengan menggandeng sejumlah pihak, seperti perbankan dan pengembang (developer).
“Peresmian perumahan dosen selain jarak yang cukup dekat dengan Kampus B UNUSIA di Kemang-Bogor, juga memudahkan konsolidasi dan pergerakan,” ujar Mujib Qulyubi, Selasa (6/3) di Jakarta.
Ia mengungapkan, pengembangan Kampus UNUSIA ke depan berada di Bogor. Sehingga penting bagi para civitas akademika untuk membeli rumah di sana. Sementara belum ditempati, katanya, nanti bisa ditempati oleh mahasiswa yang akan kuliah di sana.
Kiai Mujib tidak memungkiri, harga tanah tidak akan turun, kebutuhan dasar rumah juga terpenuhi sehingga para dosen merasa tenang dalam bekhidmah di UNUSIA.
Terkait dengan akses menuju Jakarta, sambungnya, kereta adalah moda transportasi masa depan yang kini sudah diminati banyak orang. Sedangkan jarak dari perumahan ke stasiun hanya sekitar 20 menit.
UNUSIA menyadari, lanjut Kiai Mujib, kebutuhan dasar perumahan bagi dosen ini penting sebagai pememuhan kebutuhan basic.
“Namun, untuk menyediakannya secara khusus, kami saat ini baru bisa menggandeng pengembang sebagai langkah sinergi dengan pihak-pihak tertentu,” terangnya.
“Jika tidak bisa dilakukan semuanya, tetapi jangan lantas ditinggalkan semuanya,” sambung Kiai Mujib mengutip sebuah kaidah fiqih.
Kiai Mujib mengutarakan, ke depan ada sekitar 80 unit rumah lagi yang ingin dikembangkan untuk para civitas akademika UNUSIA.
Hadir juga dalam peresmian ini Wakil Rektor I UNUSIA Syahrizal Syarif, Wakil Rektor II UNUSIA Muhammad Sulton Fatoni, dan sejumlah dosen serta civitas akademika UNUSIA. (Fathoni)