Nasional

Umat Islam Indonesia Layak Bangga dan Syukur, Kenapa?

Sabtu, 10 November 2018 | 22:00 WIB

Jakarta, NU Online
Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi mengatakan, warga negara Indonesia, khususnya umat Islam harus bersyukur karena berada di negara yang dilindungi Allah. 

Memang, menurut dia, Indonesia ada banyak persoalan seperti perpecahan dan menguatnya radiklisme agama, tapi masih terkendali dibandingkan dengan negara-negara lain, misalnya Timur Tengah.  

“Islam di Indonesia paling stabil. Coba Islam dekat di arab setelah Nabi wafat, konflik. Tidak pernah ada kedamaian,” katanya pada Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) PCNU Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur di Gedung PBNU, Ahad (11/11) malam. 

Padahal, menurutnya, di Timur Tengah berpenduduk yang memiliki bahasa dan suku yang relatif sama. Juga berada dalam satu daratan. Sementara di Indonesia terdapat ratusan suku, bahasa, juga dipisahkan pulau secara geografis dan dalam tiga zona waktu serta perbedaan warna kulit, agama, dan budaya. 

“Ini tiada lain berkah Islam yang diajarkan Wali Songo dan ulama-ulama sesudahnya. Kalau tawasul kepada mereka, itu sudah pada tempatnya,” tegasnya. “Ini maunah dari Yang di Atas,” lanjutnya. 

Dengan demikian, menurut Kiai Masdar, umat Islam Indonesia, selain harus bersyukur juga layak berbangga, bahkan pantas menjadi pemimpin dunia Islam. 

“Sementara Islam Indonesia mayoritas adalah Ahlussunah wal Jamaah, dan itu Nahdlatul Ulama. Al-islamu indonesia kulluhum nahdliyun, illa man aba,” katanya dengan nada bergurau. (Abdullah Alawi)


Terkait