Nasional

Tokoh NU Jadi Korban Pembacokan, Ansor Bentuk Tim Khusus

Ahad, 18 Maret 2018 | 13:45 WIB

Kendal, NU Online
Usai pembacokan yang menimpa salah seorang pengurus NU Ranting Desa Truko, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kendal membentuk tim khusus. Keberadaannya untuk menggali informasi, serta mendorong kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut.

“Kemarin-kemarin kita mungkin hanya mendengar kabar ada kiai yang dibacok. Hari ini korbannya adalah kiai kita sendiri,” kata Muhammad Ulil Amri, Sabtu (17/3).

Bagi Banser, menjaga kiai sama pentingnya menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Saya minta semua anggota Banser untuk tidak terprovokasi dan justru kita kawal agar situasi tetap kondusif dan pihak kepolisian melakukan tugasnya secara tuntas dan profesional,” kata Ketua PC GP Ansor Kendal ini di hadapan puluhan anggota Banser.

Dan pihaknya telah mengerahkan anggota Banser untuk mendampingi keluarga korban dan sekaligus mengumpulkan informasi. “Dari informasi yang diperoleh, ditemukan adanya kejanggalan terkait motif pelaku yang menurut dugaan sementara mengalami depresi,” urainya.

Lebih lanjut Ulil mengatakan, terkait dugaan pelaku mengalami gangguan kejiwaan, pihaknya meminta pihak kepolisian untuk melakukan tes kejiwaan setelah kondisi pelaku pulih. 

“Bisa jadi memang pelaku depresi, tapi tidak menutup kemungkinan ada pihak lain yang menggerakkan pelaku untuk melakukan tindakan itu,” ungkapnya. Karena yang bersangkutan depresi, maka tidak pikir panjang akibat dari perbuatannya itu, lanjutnya.

Ulil juga menyampaikan informasi yang diperoleh dari pihak keluarga korban bahwa antara pelaku dan korban sebelumnya tidak pernah berhubungan. Yang janggal, jika memang pelaku tidak sadar, mengapa menyasar korban padahal sebelumnya menjumpai warga lain.

Oleh karena itu, Ulil mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas motif pelaku apakah memang terjadi secara spontan atau memang sudah direncanakan. 

Karena isu yang berkembang di masyarakat saat ini simpang siur dan berkembang opini yang jika tidak segera diungkap secara tuntas dapat memicu gesekan di masyarakat. “Mengingat korban adalah tokoh NU dan juga imam masjid yang disegani oleh warga sekitar,” jelasnya.

Sebagamana dikabarkan, pelaku bernama Suyatno (35 tahun) pada Sabtu sore (17/3) tiba-tiba mendatangi korban bernama Agus Nurus Sakban (27 tahun) yang baru saja keluar dari rumah mertuanya. Pelaku yang diduga mengalami depresi itu sekonyong-konyong membacok korban yang sedang menghidupkan mobilnya. 

Mendengar keributan di luar rumahnya, KH Zainuri datang untuk melerai tapi malah diserang oleh pelaku. Menantu dan mertua tak pelak bersimbah darah. Warga yang berada di sekitar lokasi kemudian berhambur ke lokasi dan pelaku menjadi bulan-bulanan massa yang tersulut emosi. 

Dari kabar terakhir, kedua korban masih dirawat di Rumah Sakit Islam Weleri saat ini sudah dirujuk ke RSUD Tugurejo di Semarang untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. (M Sulhanuddin/Ibnu Nawawi)


Terkait