Jakarta, NU Online
Lembaga Falakiyah PBNU menggarap observasi langit atau rukyat di sejumlah titik di Indonesia. Melalui Nusantara Command Center (NCC) yang menggunakan teknologi video konferensi jarak jauh, tim melaporan hasil rukyat dari tempat masing-masing.
Berdasarkan data yang masuk, hilal atau bulan sabit tanda awal Ramadhan terlihat oleh tim yang melakukan rukyat di Bukit Condrodipo, Gresik, Jawa Timur. Hilal terlihat oleh saksi, antara lain Ustadz Ikhwanuddin, KH Azhar, H Abdullah Thoyib.
Hilal disaksikan selama kurang lebih 9 menit sejak pukul 17.21 WIB. Posisi hilal berada pada 7 derajat 31 menit 17 detik.
Di Jawa Timur prosesi rukyat dilakukan di 11 titik, namun diduga hanya dua titik yang berhasil melihat hilal karena mayoritas terhalang oleh mendung. Selain Gresik, hilal juga tampak dari Tanjung Kodok, Lamongan, yang hingga berita ini naik masih dalam proses melengkapi informasi.
Sementara tim rukyat dari PWNU Maluku Utara melaporkan tidak berhasil menyaksikan hilal. Tim rukyat Lembaga Falakiyah PWNU Maluku Utara melakukan observasi di gedung rukyat BMKG Kota Ternate bersama MUI dan BMKG.
"Secara hitungan, hilal berada di tujuh derajat. Namun hingga bulan terbenam kami tidak dapat menyaksikan hilal karena tertutup awan tebal," kata salah seorang tim rukyat melaporkan dari Kota Ternate.
Laporan dimpimpin Lembaga Falakiyah PBNU. Turut hadir dalam ruangan NCC Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Sekjen PBNU. Saat berita ini ditulis, data terus masuk dan belum sampai pada ikhbar resmi tentang awal bulan Ramadhan Lembaga Falakiyah PBNU. (Mahbib)