Nasional

Tiga Sekolah NU Maju Tingkat Nasional Lomba Video Pendek

Ahad, 19 Juni 2016 | 03:31 WIB

Tiga Sekolah NU Maju Tingkat Nasional Lomba Video Pendek

Para pemenang berfoto bersama Ketua FKPT Jateng H Najahan dan pengurus lainnya seusai penyerahan tropi dan uang pembinaan.

Semarang, NU Online
Tiga  lembaga pendidikan di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU mewakili Jawa Tengah maju ke tingkat nasional dalam ajang Lomba Video Pendek “Kita Boleh Beda”  yang  digelar oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jateng dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).

Mereka akan bersaing dalam grand final di Jakarta pada November 2016 mendatang setelah memenangi lomba di tingkat provinsi. Ketiga lembaga pendidikan tersebut adalah Madrasah Aliyah (MA) Darul Muttaqien Temanggung yang meraih Juara 1, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma’arif NU VIP Kemiri Purworejo (Juara 2), dan MA Al Irsyad Gajah Kabupaten Demak (Juara 3).

Tercatat ada delapan belas judul video ambil bagian dalam ajang ini. Kedelapan belas judul tersebut merupakan karya anak-anak muda dari 15 sekolah SMA/MA/SMK di Jawa Tengah. Di antaranya  dari Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Kebumen.

Penjurian lomba di tingkat Provinsi Jateng telah dilakukan  pada Rabu, 15 Juni 2016. Dewan juri  yang memberikan penilaian   adalah Landung Y Saptoto dari Rumah Produksi Dreamlight World Media Ungaran, Arif Suharsono dari  Dikmen Dinas Pendidikan Provinsi Jateng , dan Nohara Swastika pegiat film dan sineas dari Jakarta.

Ketua FKPT Jateng H. Najahan Musyafak  mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi kepada masyarakat terutama generasi muda. Di samping itu ajang ini  juga merupakan media  yang sangat tepat untuk  memberi penyadaran kepada generasi muda pentingnya menghargai perbedaaan, kewaspadaan akan bahaya radikalisme dan terorisme di tanah air.
“Film adalah alat komunikasi yang efektif bagi generasi muda. Karenanya BNPT dan FKPT memakai medium lomba ini untuk memberikan penyadaran tentang bahaya radikalisme dan terorisme.  Saya mengapresiasi para peserta lomba yang telah mengirimkan karyanya. Ini tentu memerlukan proses yang panjang, support dari guru, orang tua, dan tentunya sekolah,” tegas Najahan.

Acara puncak pengumunan pemenang dilaksanakan di Hotel Semesta, Semarang, pada 16 Juni 2016. Dalam kesempatan itu juga digelar  yang menghadirkan  Nohara Swastika, Agus Maladi Irianto, dan Awaludin-tokoh pemuda Semarang. (Muslihudin el Hasanudin/Mahbib)


Terkait