Nasional

Tiga Pimpinan Wilayah Usung Abdussalam Shohib

Selasa, 24 November 2015 | 14:01 WIB

Jakarta, NU Online
Pelaksanaan Kongres GP Ansor ke XV di Yogyakarta pada 25-27 November 2015 nanti kian menarik. Kemunculan sejumlah kandidat ketua yang menyatakan diri kesiapannya untuk menuju kursi GP Ansor terus mewarnai pesta demokrasi pemuda Nahdliyin tersebut.
<>
Tiga Pimpinan Wilayah GP Ansor meliputi PW GP Ansor Aceh, Banten, dan PW Kalimantan Barat (Barat) Senin (23/11) menyatakan dukungannya untuk memenangkan Abdussalam Shohib.

“Setelah saya cermati, Sahabat Abdussalam Shohib ini adalah kandidat yang paling ideal diantara calon yang ada. Sampai saat ini, Gus Salam (panggilan Abdussalam Shohib-red) masih menunjukkan konsistensi yang tinggi untuk bekerja secara ikhlas di GP Ansor. Dia belum berpartai dan hal itu menunjukkan betapa dia mampu meredam libido kepentingan politik yang ada sekitarnya,” ujar Ketua PW GP Ansor Aceh, Samsul B Ibrahim, Senin (23/11).

Keputusannya yang belum terjun dalam dunia politik sambung Samsul merupakan modal yang sangat besar. Di tengah-tengah tingginya animo pemuda NU untuk berpolitik di lintas partai politik seperti Golkar, PPP, Gerindra, PDIP, PKB, Nasdem, Demokrat, dan partai-partai politik lainnya, kehadiran Gus Salam sebagai tokoh non-partisan tentu mampu merekatkan semua kepentingan. Dengan demikian, GP Ansor pada akhirnya diharapkan benar-benar menjadi rumah besar para pemuda di seluruh Indonesia.

Selain itu, Samsul menilai Gus Salam memiliki karakteristik sosial seorang pemimpin. Kendati lahir dalam trah keluarga pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yakni cucu KH Bisri Syansuri, namun Gus Salam mampu membangun empati dari sesama kader Ansor se-Indonesia. Dengan cara bergaul yang luwes dan komunikasi dua arah yang dibangun secara produktif, maka tak heran Samsul menilai sosok Kiai Muda ini sudah mendapatkan dukungan yang banyak dari para pemilik suara.

“Kalau Anda bertemu dengan dia, Anda nggak akan tau bahwa sebenarnya dia itu adalah cucu pendiri NU. Orangnya ramah, lues, berwawasan tinggi dan mudah berakulturasi dengan siapa saja. Ini adalah sosok ketua yang kami harapkan agar mampu merekatkan semua pihak,” pungkasnya.

Di lain tempat Ketua PW GP Ansor Kalimantan Barat (Kalbar) Nurdin juga menyampaikan apresiasi yang sama. Baginya, dedikasi yang telah ditunjukkan oleh Gus Salam dalam mengasuh Pondok Pesantren Sepuh, Mambaul Maarif Jombang, merupakan indicator yang sangat penting untuk melihat konsistensi seorang Gus Salam. Di tengah-tengah tingginya kompetisi global di antara sesama pemuda di tanah air, Gus Salam masih bertahan di dunia pesantren untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan keindonesiaan.

“Itu modal dasar yang harusnya menjadi catatan para kader Ansor di seluruh Indonesia. Kita tidak mungkin memilih ketua yang obsesinya politik melulu. Dan Gus Salam sudah menunjukkan betapa urusan pesantren juga menarik menjadi pilihan para tokoh-tokoh muda baik untuk pengembangan SDM, maupun sebagai alat untuk menjaga nasionalisme keindonesiaan,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua PW GP Ansor Banten, Ahmad Imron yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Darul Falahiyyah Banten berharap pesta demokrasi ala Pemuda Nahdliyin ini bisa berjalan sebagaimana mestinya. Hadirnya para kiai-kiai muda dalam bursa demokrasi pemuda Nahdliyin menunjukkan betapa tingginya kepedulian mereka terhadap GP Ansor dan persoalan-persoalan kepemudaan yang terjadi di Indonesia secara umum. Padahal secara personal Imron melihat, para kiai muda ini telah berada dalam zona nyaman baik dalam konteks ekonomi maupun social.

“Dan Gus Salam berani mengambil sikap untuk keluar dari zona nyaman untuk berkontribusi secara luas di GP Ansor. Hal itu haruslah diapresiasi dan kami mendukungnya secara penuh,” sebut Alumnus Lirboyo tersebut.

Untuk diketahui, saat ini dukungan terhadap Gus Salam terus menguat. Selain dari lingkaran GP Ansor sendiri, dukungan terhadap Gus Salam juga muncul dari tokoh-tokoh NU seperti Imam Nahrawi, Marwan Djakfar, Muhammad Nasir, Saifullah Yusuf, dan sejumlah tokoh-tokoh muda lainnya di Indonesia. (Red: Abdullah Alawi)


Terkait