Nasional

Tiga Orang yang Dihinakan Allah, Siapakah Mereka?

Rabu, 9 Juli 2014 | 05:01 WIB

Solo, NU Online
Begitu banyak orang yang ingin menjadi mulia, tapi terkadang ia tidak sadar bahwa dirinya justru terjebak untuk melakukan perbuatan yang justru dihinakan. Ada beberapa kelompok yang justru dihinakan karena perbuatannya.
<>
“Pertama, orang yang disebut nama Nabi Muhammad saw akan tetapi tidak bershalawat kepadanya,” terang KH Abdul Karim, dalam acara Sarasehan Ramadhan di Masjid as-Segaf Solo, Senin (7/7) malam.

Menurut keterangan pada sebuah hadits yang lain, orang yang tidak mau bershalawat kepada Nabi, adalah orang paling pelit. “Bagi ulama Ahlussunah, tidak diragukan lagi keutamaan (fadhilah) dari shalawat ini. sebagai seorang muslim, kita dianjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat. Shalawat adalah kunci pembuka berbagai kesulitan,” tutur Pengasuh Pesantren Al-Quraniyy Solo itu.

Golongan kedua, yakni anak yang masih memiliki orangtua, tetapi tidak bisa masuk surga kerenanya. Berbakti kepada orangtua (birul walidain) adalah amalan yang sangat mulia kedudukannya.

“Disebutkan bahwa kemurkaan atau keridhaan-Nya tergantung pada keridhaan orangtua. Ini artinya, di tempat yang paling dekat dengan kita, yakni di rumah pun terdapat lahan yang besar untuk mendapatkan surga,” kata ustaz yang akrab disapa Gus Karim.

Terakhir, orang yang berjumpa dengan Ramadhan tetapi tidak dapat ampunan dari Allah. Menurutnya, sangatlah rugi, orang-orang yang dapat berjumpa dengan Ramadhan tetapi tidak mendapatkan ampunan.

“Berjumpa dengan Ramadhan adalah sebuah karunia yang besar. Siapa yang beriman dan bahagia menyambut kedatangan bulan dijauhkan dari neraka,” pungkasnya. (Dalhar/Ajie/Mahbib)


Terkait