Jakarta, NU Online
Setelah sukses dengan pergelaran setahun lalu, akhir pekan ini tepatnya pada Jumat-Ahad, 28-30 April 2017 kembali dilaksanakan Temu Kebangsaan Orang Muda. Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin diagendakan menjadi pembicara utama dan sekaligus membuka kegiatan, Jumat (28/4).
Kegiatan ini berlokasi di dua tempat, yakni di Aula HM Rasjidi Lt.1, Gedung Kemenag RI Jl MH Thamrin No 6, Jakarta Pusat untuk sesi pembukaan dan stadium general; dan di Jl Tumenggung Wiradireja No 216, Cimahpar, Kota Bogor untuk sesi diskusi, rencana aksi dan tindak lanjut, serta pertunjukan karya.
Temu Kebangsaan Orang Muda 2017 bertema “Orang Muda Bersinergi dalam Berbangsa dan Bernegara”, bertujuan mengkaji peta masalah dan tantangan permasalahan bangsa Indonesia saat ini dan masa depan; mengkonsolidasikan kerja-kerja di level akademis, kebijakan dan basis atau praksis lapangan; dan membangun jejaring kerja orang muda penggerak sosial dan sistem dukungannya.
Kegiatan diawali dengan Studium General oleh Yudi Latif yang membawakan materi “Orang Muda Bersinergi Mewujudkan Nilai Pancasila dan Kebhinnekaan”; General Discussion “Orang Muda dan Manajemen komunitas” bersama Alisa Wahid; “Orang Muda dan Keberagaman” oleh Romo Andang.
Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid mengungkapkan forum ini diharapkan akan menjadi ruang untuk bisa menyamakan persepsi dan berbagi pengalaman antar pemimpin komunitas muda, karena masa depan berada di tangan kaum muda.
“Forum diharapkan akan melahirkan pemimpin masa depan yang memiliki keberpihakan kepada rakyat dan bangsa Indonesia,” kata Alissa.
Sekretaris Umum Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Pendeta Gomar Gultom, menyampaikan forum bertujuan agar anak-anak muda dengan berbagai latar belakang agama, suku, budaya dan kemajemukan dapat mewujudkan rasa cinta tanah air dan kebersamaan dalam konteks sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
“Bangsa Indonesia telah berhutang besar, ditandai ketika bangsa menghadapi stagnasi dan kebuntuan, orang muda selalu tampil dengan jalan keluar dan terobosan demi kecintaan kepada bangsa,” papar Pendeta Gomar.
Senada, Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Romo Antonius Haryanto mengatakan anak muda saat ini mempunya banyak tantangan seperti tantangan bidang pendidikan, media sosial, lingkungan hidup dan perilaku korupsi. Ia mengatakan bangga dengan adanya forum tersebut karena anak-anak muda berupaya mencari solusi yang dihadapi.
“Anak-anak muda berbagai agama dapat bersama-sama bergandengan tangan dalam upaya untuk cari solusi tantangan itu,” kata Romo Hary. (Kendi Setiawan/Fathoni)