Bulan suci Ramadhan 1437 H sebentar lagi datang. Di dalamnya banyak sekali ibadah dan fadhilah yang dapat diraih oleh umat Islam. Hal yang paling penting dalam memasuki bulan suci ini adalah penataan hati dan niat untuk beribadah kepada Allah SWT.
"Puasa jangan cuma ikut-ikutan. Jangan karena orang pada puasa kita ikut-ikutan. Jangan niatan tarawih karena malu orang-orang pada tarawih. Ini salah niat," jelas KH Muhammad Sa'dullah di depan Jamaah Ngaji Ahad (Jihad) di Gedung PCNU Pringsewu, Ahad (22/5).
Kiai Sa'dulloh yang merupakan Wakil Rais Syuriyah PCNU Tulang Bawang, Lampung ini mengingatkan juga bahwa peningkatan kualitas ibadah dalam bulan puasa harus diutamakan. "Jangan pula ibadah yang dilakukan dalam bulan Ramadhan ini hanya dijadikan ritual tahunan," tegasnya.
Menjadi tamu mulia dan agung bulan suci Ramadhan, menurutnya, merupakan tiket untuk mendapat ampunan dari Allah SWT sehingga surge pun akan dengan mudah diraih. "Persiapkan diri dengan sebaik mungkin untuk meraih tiket surga. Siaplah merugi apabila kita menyia-nyiakannya," katanya.
Kiai kelahiran Gresik Jawa Timur ini mengibaratkan perjuangan ibadah di bulan Ramadhan seperti kompetisi merebut sebuah tropi piala dunia dan akhirat. "Sepuluh hari pertama penyisihan, 10 hari kedua perempat final dan 10 hari terahir merupakan babak final. Kalau kita berhasil maka tidak hanya mendapatkan piala dunia tapi piala akhirat pun dapat kita peroleh," jelasnya.
Yang tak kalah penting ia mengingatkan dan mengimbau bahwa dalam mengawali bulan Ramadhan, warga NU harus menunggu keputusan pemerintah tentang penetapan awal Ramadhan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Agama RI melalui sidang Isbat 1437 H. (Muhammad Faizin/Mahbib)