Jakarta, NU Online
Dalam rangkaian liburan ahir semester, santri Pondok Pesantren Al-Asy'ariyah 2 Deroduwur, Kalibeber, Wonosobo melaksanakan kunjungan ke Gedung PBNU Jakarta Pusat, Ahad (16/12).
Sahir, salah satu penggagas kegiatan ini mengatakan kunjungan ke Gedung PBNU untuk menguatkan akidah ahlusunnah wal jamaah yang sudah dipegang para santri. "Ceramah di PBNU bisa menjadi bahan dan wajangan untuk memperkuat santri dalam menghadapi berbagai pandangan di luar," katanya.
Ahmad Munir, selaku pihak yang menyambut di Gedung PBNU menyatakan sangat gembira atas kunjungan dan kehadiran santri dari SMP Takhasus Al-Quran, yang juga santri di Kompleks pemakaman KH Muntaha Al-Hafidz.
Munir menjelaskan bahwa dahulu KH Muntaha Al-Hafidz, pengasuh pesantren Al-Asy'ariyah Kalibeber Wonosobo adalah jajaran Mustasyar PBNU. "Jadi sudah semestinya santri-santrinya mengikuti jejak perjuangan Mbah Mun ," ujarnya.
Acara juga diisi ceramah agama oleh Ustadz Moh Shodiq, wakil Bendahara Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama. Dalam ceramahnya Ustadz Sodiq yag berasal dari Sumenep, Madura menjelaskan bahwa sejarah lahirnya NU tidak lepas dari pergulatan para kiai menghadapi berbagai akidah yang menyimpang.
"Kesadaran itu yang melahirkan organisasi Islam terbesar di Indonesia bernama NU," tegasnya.
Acara juga diisi dengan ceramah motivasi dengan diisi oleh Ahmad Lutfi, Mantan Ketua PC PMII Kota Depok dan Mahasiswa UI, Khotibul Umam. Acara dilanjutkan dengan ziarah ke berbagai makam ulama dan mengunjungi Masjid Istiqlal. (Red: Kendi Setiawan)