Jakarta, NU Online
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto bersama Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Niam Sholeh menghadiri Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) terkait Penanganan Terorisme di Ruang Rapat Nakula Gedung A, Lantai IV, Kemenko Polhukam, Jumat (18/5) siang. Rapat dipimpin langsung oleh Menko Polhukam Wiranto.
Usai rapat, Sesmenpora menjelaskan rapat ini membahas penanganan terorisme di Tanah Air termasuk juga penanganan atlet Asian Games dari negara lain. "Kita tahu beberapa hari lalu sejumlah aksi terorisme terjadi di dalam negeri. Berkaca dari kasus ini, kami dari Kemenpora melaporkan kesiapan penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018," ucapnya.
Menurutnya, dalam rapat tersebut, ia memaparkan kepastian jam keberangkatan dari bandara menuju venue pertandingan. "Bahwa harus ada kepastian transportasi lancar dan adanya jaminan keamanan yang representatif dari bandara menuju venue. Pada saat menjelang dan saat pertandingan aparat keamanan tetap hadir sehingga para atlet tetap nyaman dan tidak ada masalah," tambahnya.
"Apabila ada ancaman yang mengakibatkan hilangnya konsentrasi atlet, maka panitia penyelenggara dianggap dapat mampu menjamin keamanan penyelenggaraan pesta olahraga. Selain itu, rute konvoi merupakan area terbuka, sehingga menuntut adanya pengamanan khusus tetapi efisien dan efektif," jelasnya.
Sejauh ini, lanjutnya, para atlet Indonesia tidak ada yang perlu diragukan loyalitasnya pada NKRI. Meskipun mereka datang dari beragam latar belakang, pandangan politik, sosial ekonomi dan budaya. Yang penting bagi mereka adalah bertanding berlandasan tujuan sportivitas dan prestasi.
Hadir dalam rapat tersebut, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian, Menkumham Yasonna Laoly, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Menkominfo Rudiantara, Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Jaksa Agung M. Prasetyo, Kepala BNPT Komjen. Pol. Suhardi Alius, Kepala Badan Intelijen Nasional Jenderal Pol Budi Gunawan dan Kepala Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) Djoko Setiadi. (Red-Zunus)