Jakarta, NU Online
Pimpinan Ma’had Aly for Islamic Studies Raudlatul Muhibbin KH Luqman Hakim mengatakan, Imam Al-Ghazali merupakan ulama yang sangat berperan penting dalam sejarah intelektualitas dunia Islam. Al-Ghazali adalah orang yang berhasil menyelamatkan umat Islam dari pengaruh filsafat Yunani yang dianut umat Islam pada waktu itu secara keblabasan.
“Saya tidak bisa membayangkan, tanpa Al-Ghazali dunia Islam akan mengalami eskalasi konflik yang lebih luar biasa lagi,” kata Kiai Luqman usai mengisi acara Seminar Internasional Pemikiran Imam Al-Ghazali di Jakarta Pusat, Jumat (19/1).
Filsafat Yunani, jelas Kiai Luqman, lebih mengedepankan rasionalisme dan materialisme. Adapun agama diposisikan sebagai pendukung daripada itu semua. Dalam konteks saat ini, agama didudukkan sebagai pendukung daripada aktivitas ekonomi, politik, materialis, dan lainnya.
“Al-Ghazali malah sebaliknya. Agama harus didukung oleh ini. Semua dalam rangka untuk mendukung agama, (ekonomi, politik, materialis, dan lainnya), bukan sebaliknya,” tegasnya.
Ia menerangkan, Al-Ghazali menekankan bahwa hidup di dunia ini adalah untuk meraih akhirat, tanpa meninggalkan urusan-urusan dunia. Di dunia modern saat ini, paradigma tersebut dibalik begitu saja. Baginya, meski kelihatannya sepele namun itu sangat berpengaruh terhadap peradaban dunia Islam.
“Kamu kalau kerja yang keras, jangan lupa salat. Itu jargon yang sudah menyebar di masyarakat. Padahal seharusnya, kamu (kerjakan) ibadah, jangan lupa kerja,” tandasnya. (Muchlishon Rochmat)