Jombang, NU Online
Sejumlah kiai di Jawa Timur mendorong Mahfud MD untuk maju pada pemilihan presiden 2014 mendatang. Dukungan ini disampaikan kepada ketua Mahkamah Konstitusi (MK) saat hadir di Pondok Pesanten Tebuireng Jombang, Sabtu (7/4).
Hadir dalam pertemuan yang digelar tertutup oleh media di dalem kesepuhan Pesantren Tebuireng yang kini ditempati KH Sholahudin Wahid itu, yakni Mahfud MD sendiri, mantan ketua PBNU KH Hasyim Muzadi, rais syuriyah PWNU Jatim KH Miftahul Akhyar, KH Nuruddin Jazuli (Kediri), KH Anwar Iskandar (Kediri), KH Nailul Rohman (Pamekasan), KH Syarif (Bangkalan), KH A Karim (Malang), dan beberapa rais syuriyah PCNU se Jatim.<>
"Iya, memang ada pertemuan dengan pak Mahfud. Salah satu yang dibahas dalam pertemuan itu adalah mengusung Ketua MK, Mahfud MD untuk maju dalam capres mendatang. Karena beliau sangat layak menjadi presiden,’’ ujar KH Muhamad Nurhuda Nawawi, Syuriyah PCNU Sidoarjo yang terlihat keluar lebih awal seraya mengatakan hampir seluruh kiai yang hadir setuju atas usulan tersebut.
Pengasuh Pesantreb Tebuireng, KH Sholahudin Wahid menyatakan dalam pertemuan kiai-kiai dengan mantan Menteri era presiden Abdurrahman Wahid itu dalam rangka penjelaskan masalah keputusan MK terkait kedudukan anak di luar nikah. "Pak Mahfud menjelaskan keputusan atau vonis MK soal anak diluar nikah, yang masih ada perbedaan pemahaman diantara ulama, "ujarnya usai pertemuan.
Namun adik kandung Gus Dur ini tidak menampik jika dalam pertemuan itu juga dibahas soal usulan kiai-kiai yang menginginkan Mahfud maju dalam pilpres mendatang. "Tapi itu terserah beliaunya, kita para ulama kiai menginginkan beliaunya maju," imbuhnya.
Mengapa mengusulkan Mahfud? Gus Sholah mengatakan, ketua MK sekarang layak dan memiliki kemampuan untuk maju menjadi Calon Presiden. Namun sayang ia tidak menyebut akan digandengkan dengan siapa untuk menjadi Capres.
"Beliau ini punya kemampuan, keberanian, dan kejujuran. Beliau cerdas, paham hukum dan memang memiliki kemampuan untuk menjadi presiden," ungkapnya seraya mengatakan langka orang seperti Mahfud ini.
Hal yang sama juga dikatakan KH Hasyim Muzadi. Ia mengatakan, kiai-kiai berharap orang dekat Gus Dur ini mau untuk dicalonkan menjadi Presiden.
"Tapi beliaunya belum menjawab. Karena etika seorang hakim tidak boleh mencalonkan atau ngomong pencalonan, beliau kan masih menjabat sebagai hakim dan ketua di MK," tandasnya dengan menyebut alasan siapa yang tidak senang temannya menjadi presiden.
Sementara itu, Mahfud sendiri saat dikonfirmasi membenarkan adanya dukungan dan sekaligus permintaan para Kiai tersebut, ia tidak bisa menjawab karena masih menjabat sebagai ketua MK.
"Memang benar ada permintaan dan dukungan kepada saya dalam forum tadi untuk menjadi capres mendatang. Namun saya tidak bisa menjawabnya. Karena posisi saya yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua MK. Ini masalah etika profesi, nanti setelah Mei 2013 baru saya bisa jawab," jawabnya sambil berjalan ke makam Gus Dur.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Muslim Abdurrahman