Sebagai Santri, Mbah Muchit tak Sepakat Kiai Hasyim Difilmkan
Kamis, 24 Mei 2012 | 11:02 WIB
Jember, NU Online
KH Muchit Muzadi, sedikit dari santri KH Hasyim Asy’ari menyatakan dirinya tidak setuju bila KH Hasyim Asy’ari difilmkan seperti KH Ahmad Dahlan. “Dan hal ini saya sampaikan dihadapan Gus Sholah. Saya bilang siapa tokoh atau orang yang bisa meniru fikiran dan haliyahnya KH Hasyim Asy’ari. Saya yang pernah menjadi santrinya selama 5 tahun tidak berani dan merasa tidak pantas,” kata Mustasyar PBNU itu.
<>
Hal ini disampaikan ketika menerima kunjungan ketua umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) HM Arum Sabil yang juga sebagai Pengurus Pusat LPPNU, ditemani H Fauzi dan HM Misbahus Salam seusai istighotsah kubro kerjasama APTRI dan PCNU Jember di halaman Padepokan HM Arum Sabil Tanggul.
Kiai Muhith yang sudah berusia 88 tahun menemui H Arum di dalam kamar sambil berbaring di tempat tidur. “Maaf saya tidak bisa duduk lama-lama, waktu istighatsah saya pulang dulu, dan saya nilai Istighatsah di rumah sampean betul-betul kubro,” kata Kiai Muhith.
Saat kiai Muhith cerita tetang NU dan KH. Hasyim Asy’ari, H Arum heran umur yang sudah sepuh seperti kiai daya ingat kiai sangat kuat, “Apa bisa saya nanti seperti Kiai,” ungkap H. Arum. Kiai Muhith langsung dawuh dengan kalimat tawadhu’, “Saya ini panjang umur tapi amal baiknya pendek, tidak seperti kiai Fawaid pendek umurnya tapi banyak amal baiknya. Umurnya kiai Fawaid itu separuh dari umur saya.”
Spontan saja H. Arum, H. Fauzi, H. Misbah, bilang, tidak juga, amal baik kiai sangat banyak terutama bagi Nahdlatul Ulama, konsep khithah yang sampai saat ini tidak dirubah, dan menjadi landasan berfikir dan bersikap bagi pengurus dan warga NU, para kiai tahu bahwa konsep itu termasuk fikiran kiai Muhith, yang saat itu dibuat bersama-sama KH. Ahmad Shiddiq dan ditetapkan di Muktamar Situbondo.
Pertemuan diakhiri dengan ucapan do’a, semoga kiai Muhith diberi kesehatan dan terus bisa membimbing kami, ujar H. Arum.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Misbahus Salam