Cilacap, NU Online
Santripreneur sebagai upaya untuk menumbuhkan wirausaha baru dan pengembangan unit industri di pesantren sedang gencar dilakukan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI).
Melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin menggelar kegiatan bimbingan teknis (Bintek) serta menyerahkan bantuan mesin konveksi ke Pesantren Ihya Ulumaddin Kesugihan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Bintek digelar selama seminggu, (6-12/11) diikuti oleh ratusan santri dari perwakilan beberapa pesantren di wilayah Kabupaten Cilacap.
Kegiatan pelatihan juga bertujuan untuk mendorong pesantren agar siap dalam menghadapi revolusi digital atau revolusi industri 4.0 serta penguatan sektor ekonomi nasional.
"Saat ini, dunia sedang memasuki era revolusi industri 4.0. yaitu suatu tahapan yang menekankan pada pola ekonomi digital, artificial intelegence, big data, robitic, dan lain sebagainya," jelas Direktur Jenderal IKM Gati Wibawaningsih melalui Sekertaris Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Eddy Siswanto kepada NU Online, Ahad (11/11).
Efek revolusi tersebut menurut Eddy menyebabkan mendorong produsen untuk meningkatkan efisiensi produksi serta perubahan komposisi lapangan kerja. Ada kebutuhan tenaga kerja baru yang pesat, ada kebutuhan tenaga kerja yang tergantikan oleh mesin.
"Sebagai implementasi dari program santripreneur ialah santri berindustri," tambah Eddy.
Eddy berharap dengan adanya sinergi yang dibangun antara Kementerian Perindustrian dan Pesantren dapat meningkatkan jumlah wirausaha industri baru dan mampu berkontribusi mengembangkan pemberdayaan ekonomi nasional yang berbasis pesantren.
Menurut Eddy, Pesantren memiliki potensi dalam penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM), yakni para santri yang berkualitas, ulet, sabar, jujur, dan tekun. Pesantren juga memiliki potensi pemberdayaan dan pengembangan perekonomian.
"Karena sudah banyak pesantren yang bisa mendirikan koperasi, mengembangkan berbagai unit bisnis atau industri berskala kecil dan menengah, juga memiliki inkubator bisnis," pangkas Eddy.
Lebih lanjut bantuan mesin konveksi yang diberikan Kepenperin kepada Pesantren Ihya Ulumaddin berupa peralatan antara lain mesin jahit hight speed, mesin jahit portable, mesin jahit obras 4 benang, mesin neci, mesin potong kain, mesin border otomatis, mesin pres kancing/bungkus kancing, mesin pasang kancing dan mesin overdeck. (Kifayatul Ahyar/Muiz)