Demak, NU Online
Setelah melalui perjalanan panjang dari Surabaya rombongan Kirab Hari Santri akhirnya sampai juga di Kabupaten Demak pada Senin malam (19/10) dengan disambut ribuan santri, kiai, pengurus cabang, MWC, lembaga, lajnah dan banom NU kabupaten Demak.<>
Rombongan diterima Ketua NU KH Musadad Syarif dengan didamping Rais Syuriyah KH Alawy Mas’udi, Mutasyar KH Misbahul Munir, Bupati Demak KH M Dachirin Said, ketua umum MUI KH Moh Asyiq serta para kiai pesantren sekitar Demak.
Rombongan yang dipimpin ketua PBNU H Aizuddin Abdurrahman setibanya di Demak langsung menyerahkan pataka dan bendera merah putih kepada PCNU Demak dilanjutkan berziarah ke Raja Islam pertama Sultan Fattah yang berada di komplek Masjid Agung dilanjutkan dengan istighotsah bersama kiai dan santri di serambi Masjid Agung Demak.
Dalam sambutannya H Aizuddin Abdurrahman mengatakan sudah sewajarnya tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri yang bertepatan dengan hari Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh Rais Akbar KH Hasyim Asy’ari dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia 70 trahun yang lalu karena memang santri sebagai pelopornya. Ia menegaskan, santri merupakan aset bangsa yang harus diperhatikan pemerintah.
“Santri adalah bibit unggul Nahdlatul Ulama yang selalu memegang teguh pada tegaknya Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, makanya kita patut bersyukur karena momentum ini telah ditetapkan oleh presiden sebagai hari santri nasional,” tutur Gus Aiz.
Lebih lanjut Gus Aiz panggilan akrab H Aizuddin Abdurrahman mengatakan selama ini kiai dan santri selain tidak bisa melupakan jasa Rais Akbar dalam mempertahankan NKRI tidak hanya sebatas kata-kata namun lebih dari itu mereka mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk NU dan kepentingan bangsa Indonesia,
“Santri merelakan jiwa dan raganya dalam mempertahankan bangsa Indonesia, mereka berjuang tanpa pamrih bersama kiainya,” tambah Gus Aiz
Usai ziarah Sultan Fattah dan istighotsah rombongan kirab melanjutkan perjalanan ziarah ke Sunan Kalijaga Kadilangu dengan prosesi yang sama yakni baca Yasin dan Tahlil, usai ziarah rombongan diterima sesepuh Kadilangu H R Rahmad dan dilanjutkan dengan ramah tamah di pendopo kasepuhan. Dalam kesempatan itu sesepuh Kadilangu memberikan surban Kanjeng Sunan Kali Jaga yang dikalungkan langsung kepada Gus Aiz serta mengusapkan minyak jamas yang biasa di pakai dalam menjamas pusaka Kanjeng Sunan Kalijaga yaitu Kiai Crubuk dan kutang Onto kusumo. Usai acara di Kadilangu rombongan melanjutkan perjalanan dan menginap di Semarang (A Shiddiq Sugiarto/Mukafi Niam)