Nasional

Sahur di Prawoto, Bu Sinta Disambut Antusias Warga

Senin, 20 Juni 2016 | 13:14 WIB

Pati, NU Online
Untuk kesekian kalinya, istri presiden RI keempat  Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman melaksanakan sahur bersama warga selama bulan Ramadhan. Pada Ahad dini hari (19/6) ia melakukannya di Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Menurut keterangan salah seorang anggota Banser Kudus, M. Zaqi yang turut hadir, Bu Sinta disambut antusias ratusan warga. Sejak selesai Tarawih, warga Prawoto berdatangan. Padahal sahur bersama dilaksanakan pukul 02.00 WIb. Sambil menikmati sajian kegiatan budaya yang disiapkan panitia, mereka setia menanti kehadlirannya.

Tepat pukul 02.30 Wib, rombongan Bu Sinta yang dikawal mobil patroli polisi tiba di lokasi. Tetabuhan rebana disertai bacaan syerakalan marhaban menyambut kehadirannya. Saat turun dari mobil, warga saling mendekat untuk berjabat tangan. Bu Sinta pun melayani dengan senyuman ramah.

Sebelum menyampaikan ceramah, Bu Sinta mengajak makan sahur bersama beberapa menit denga warga. Bupati Pati Hariyanto, Kapolres Pati AKBP Ari Wibowo dan Dandim 0718/Pati Letkol Inf andri Amijaya Kusuma dan Kader Prawoto Ahmad Hyro Fachrus ikut hadir mendampingi sahur bersama Bu Sinta.

Pada kesempatan itu, Bu Sinta menjelaskan kegiatan sahur keliling ke daerah di Indonesia ini sudah berlangsung sejak tahun 2001 saat suaminya, KH Abdurrahman Wahid menjadi Presiden RI Keempat. Beberapa warga yang didatangi berasal dari kaum dhuafa yang termajinalkan seperti tukang becak, ojek, kuli bangunan, pengamen, narapidana dan lainnya.

"Mengapa sahur karena sudah banyak orang yang mengadakan buka bersama di masjid-masjid dan hotel-hotel. Kita sudah tahu, tujuan orang berbuka adalah untuk membatalkan puasa, dan saya ingin mengajak berpuasa karena tujuan sahur adalah untuk berpuasa," katanya.
 
Pendiri Yayasan Puan Amal Hayati ini juga mengajak warga masyarakat selalu hidup rukun, damai dan tenteram, tidak suka berdengan dengan sesama orang Indonesia. Bangsa ini, imbuhnya, memiliki beragam suku, agama, adat budaya, kepercayaan yang berbeda-beda namun keberadaanya hidup di negara Pancasila.

"Kita ini hidup di alam Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika sehingga semua komponen bangsa adalah saudara. Karenanya, kita semua harus saling menghormati, menghargai orang lain. Yang besar melindungi kaum minoritas..
 
"Umat Islam perlu mewujudkan ajaran Rasulullah tentang Islam rahmatal lil alamin. Bila orang Indonesia memperat tali kerukunan, bangsa Ini akan kuat," tandas bu Sinta.

Usai acara di Prawoto, bu Sinta istirahat sejenak di rumah tokoh warga setempat. Sorenya, melanjutkan kegiatan buka bersama di kabupaten Grobogan.(Qomarul Adib/Abdullah Alawi)  


Terkait