Jakarta, NU Online
Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM PBNU) kembali mengadakan road show pendidikan dan latihan para penggerak masjid selama 13 hari (4-16/12) di Pulau Sulawesi.
Ada enam provinsi di Sulawesi yang akan menjadi titik roadshow kali ini, yakni Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana Nizar Idris, dalam satu provinsi terdapat lima kabupaten atau kota yang menjadi lokasi pelatihan dan satu kabupaten akan ada 50 calon penggerak masjid. Jadi, katanya, total peserta pendidikan dan pelatihan di enam provinsi ini mencapai 1500 calon kader penggerak.
Kegiatan yang mengusung tema "Kepeloporan Pemuda dalam Revitalisasi Peran dan Fungsi Masjid sebagai Benteng Kedaulatan dan Pemakmuran NKRI" ini atas kerja sama antara LTM PBNU dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Nizar mengatakan, jalinan kerja sama antara LTM PBNU dengan Kemenpora ini dilatari oleh kesamaan program dalam hal kepemudaan. Oleh karena itu, nantinya para pemuda yang akan menjadi muharrik (penggerak).
"Muharrik khusus pemuda yang di bawah umur 30 tahun," katanya saat ditemui NU Online di gedung PBNU, Jakart, Kamis (30/11).
Pria asal Cirebon, Jawa Barat ini berharap, hasil dari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan ini akan tercipta muharrik. Muharrik, katanya, yang tidak hanya menjadi muharrik masjid tapi juga dakwah.
"Pertama, mereka menjadi penggerak-penggerak masyarakat untuk datang ke masjid. Kedua Menjadi da'i yang secara tidak langsung menyebarkan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah," jelasnya.
Sebelumnya, LTM PBNU juga menyelenggarakan road show pendidikan dan pelatihan kader penggerak masjid di beberapa daerah seperti Purwakarta, Banten, dan Madiun. (Husni Sahal/Mahbib)