Nasional

Ratu Hemas: Saatnya Perempuan Sadar Organisasi

Jumat, 5 April 2013 | 09:54 WIB

Surabaya, NU Online
Perempuan sudah selayaknya tidak memilikirkan dirinya sendiri. Tantangan yang dihadapi di luar juga membutuhkan peran aktif perempuan dengan kelebihan yang dimiliki.
<>
Kesadaran berorganisasi sudah sepatutnya dimiliki perempuan Indonesia. “Karena di organisasi, perempuan dapat belajar memahami kepentingan dirinya, namun juga memahami orang lain untuk kemudian diolah menjadi kepentingan bersama,” kata Gusti Kanjeng Ratu Hemas atau Ratu Kasultanan Jogjakarta di Surabaya (4/4).

Hal ini disampaikannya pada Seminar Nasional: Gerakan Perempuan untuk Indonesia di Deteksi Room Graha Pena Surabaya yang diselenggarakan KOPRI PKC PMII Jawa Timur.

Bagi Wakil Ketua DPD RI ini, hal lain yang juga tidak kalah penting adalah mengurangnya keteladanan yang dipertontonkan oleh para pemimpin bangsa, khususnya mereka yang memiliki otoritas untuk melakukannya. Sekedar memberikan contoh adalah inkonsistensi dalam kuoto perempuan yang telah diatur dalam Undang-Undang. Gusti Kanjeng Ratu Hemas menengarai, banyak partai politik yang mencoba melakukan sejumlah rekayasa terhadap aturan tersebut. 

“Dari pemberitaan yang berkembang, kuoto 30 persen yang harus dipenuhi untuk calon anggota legislatif dari unsur perempuan ternyata banyak yang dilanggar dengan berbagai alasan yang dibuat-buat,” katanya. 
Baginya, realita ini kian mentahbiskan bahwa partai politik telah gagal melakukan kaderisasi selama rentang waktu cukup panjang dalam menemukan kader perempuan potensial. 

Karena itu, ia berharap para aktifis perempuan yang didalamnya antara lain Kopri PMII untuk memanfaatkan peluang ini secara optimal. 

“Kunci perubahan yang cukup strategis ini bisa diambil oleh perempuan dan anak muda demi menjaga integritas bangsa,” lanjutnya. 

“Oleh karena itu sangat relevan meningkatkan kesadaran berorganisasi bagi perempuan demi masa depan bangsa yang lebih baik,” pungkasnya. 


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Syaifullah


Terkait