Bogor, NU Online
Tidak hanya program-program strategis di bidang sosial, agenda Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Muslimat NU juga melakukan pendalaman paham Ahalussunnah wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyyah untuk memperkokoh ruh organisasi di semua perangkat yang ada di bawah naungan Muslimat.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa menegaskan, pendalaman Aswaja untuk seluruh kader Muslimat NU masih mempunyai posisi yang sangat penting. Apalagi Muslimat NU memiliki perangkat organisasi yang selama ini telah berjalan dengan baik.
“Hari ini masih kita temukan perangkat organisasi kalau sudah besar lalu meninggalkan Muslimat NU, termasuk di pusat,” ungkap Khofifah dalam sambutannya, Sabtu (25/3) di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Untuk melakukan pendalaman Aswaja ini, Muslimat NU menghadirkan Ketua PCNU Jember KH Abdullah Syamsul Arifin (Gus Aab). Dia tercatat pernah aktif di Aswaja NU Center Jawa Timur.
“Jadi mari kita menarik kembali, benar nggak kita ini ber-Muslimat NU. Itu salah satu fokus pembahasan di Rapimnas,” jelas Khofifah.
Sebelumnya, Khofifah menekankan kajian secara mendalam terkait relasi Pancasila, Agama, dan Negara kepada seluruh kader Muslimat di Indonesia.
Untuk mewujudkan misi tersebut, Muslimat di setiap tingkatan didorong bisa mengadakan kajian rutin bulanan terkait Pancasila, Agama, dan Negara dengan tidak lepas dari relasi ketiga unsur tersebut.
Sebagai langkah awal dalam rangkaian kegiatan Rapimnas, Harlah ke-71, dan pelantikan pengurus 2016-2021, Muslimat akan mengadakan Dialog Nasional Refleksi Kebangsaan 71 Tahun Muslimat NU yang akan dilaksanakan Senen (27/3) siang di Hotel Crowne Plaza, Jakarta Selatan.
Kemudian, agenda dilanjutkan Selasa pagi, 28 Maret 2017 yaitu puncak peringatan Harlah ke-71 dan pelantikan PP Muslimat NU di Masjid Istiqlal. (Fathoni)