Rapimnas LTMNU Regional II Sumatera Bahas Berbagai Isu Seputar Masjid
Sabtu, 30 Juni 2012 | 00:39 WIB
Padang, NU Onlline
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, Sabtu (30/6/2012) hari ini dijadualkan membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Regional II Sumatera di Balai Diklat Pertanian, Padang, Sumatera Barat. Rapimnas diikuti sekitar 200 peserta dari Jambi, Kepulauan Riau, Riau, dan Sumatera Barat, berlangsung dua hari penuh hingga Ahad (1/7).
<>
Ketua Panitia Rapimnas LTMNU Regional II Sumatera Barat H Dasril didampingi Sekretarisnya Harry Effendi Iskandar, Jumat (29/6/2012) di sekretariat PWNU Sumbar jalan Ciliwung no 10 Padang menyebutkan, Rapimnas ini akan menampilkan sejumlah tokoh dan pimpinan lembaga-lembaga PBNU. Sedangkan materi yang dibahas menyangkut revitalisasi peran masjid, NU, ZIS (zakat, infak, sadaqah), terorisme dan radikalisme, penguatan nilai-nilai ahlussunnah wal jamaah.
Menurut Harry, Rapimnas LTMNU yang mengangkat tema Penguatan Peran Masjid/Surau sebagai pusat gerakan Islam, sesungguhnya selaras dengan kegalauan pimpinan agama Islam Minangkabau hari ini yang secara faktual menyaksikan masjid/surau yang sudah semakin berjarak dengan kehidupan umatnya. Tema ini relevan untuk mencari solusi masjid/surau sebagai pusat gerakan Islam, khususnya yang berpahamkan Ahlussunnah walj jamaah.
Dikatakan, Rapimnas LTMNU juga salah satu upaya untuk mengaktualisasikan nilai-nilai masjid/surau di Minangkabau yang pernah jaya pada masa lalu. Kejayaan itu telah menghasilkan banyak tokoh dan nilai-nilai kehidupan humanis yang mengantarkan kesuksesan seseorang. “Kini fungsi dan nilai-nilai masjid/surau tersebut sudah terkikis. Kita berharap melalui Rapimnas ini akan pembahasannya,” tambah Harry.
“Diantara pemateri yang tampil Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Ali, Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’ud , Ketua PP LTMNU KH Abdul Manan A.Ghani, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbel, mantan tokoh Jamaah Islamiyah Nasir Abas,dan lainnya,” kata Harry Effendi Iskandar yang juga staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.
Menurut Harry, Rapimnas LTMNU bertujuan antara lain mensosialisaikan visi misi dan garis-garis program-program kerja serta kebijakan PP LTM-NU secara nasional khususnya di wilayah Region II Sumatera. Selain itu kegiatan ini juga ditujukan untuk melakukan pemetaan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam pengembangan dan pemberdayaan masjid dari wilayah dan cabang-cabang LTM-NU se-Regional II Sumatera bagian tengah. Melakukan konsolidasi dan upaya penguatan kelembagaan LTM-NU ditingkat wilayah dan cabang-cabang LTM-NU.
“Selanjutnya tingkat kemakmuran masjid sangat dipengaruhi oleh kepengurusan masjid yang ada. Tanpa takmir yang amanah dan taqwa, masjid nyaris sepi dari berbagai kegiatan ibadah. Masjid seringkali menjadi simbol kebesaran Islam, namun jauh dari kegiatan memakmurkannya,” kata Harry menambahkan.
Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM-NU) merupakan lembaga NU yang melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang pengembangan dan pemberdayaan Mesjid. LTM-NU berupaya melakukan revitalisasi peran-peran strategis Masjid ditengah-tengah masyarakat, termasuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan NU di tingkat wilayah, cabang, Ranting dan Anak Ranting, sehingga kegiatan keorganisasian dan kemasyarakatn tersebut dapat berbasis masjid.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Bagindo Armaidi Tanjung