Rais Aam PBNU Ingatkan 4 Paradigma NU yang Harus Dikembangkan
Rabu, 7 Oktober 2015 | 12:33 WIB
Bandarlampung, NU Online
Rais Aam PBNU KH Maruf Amin menyebut 4 paradigma yang dijadikan patokan dalam menggerakkan Nahdlatul Ulama di semua tingkatan. Menurut Kiai Maruf, empat hal ini tidak boleh terlewat dalam mengembangkan potensi warga NU.
Demikian disampaikan KH Maruf saat memberikan mauidzoh hasanah pada “Taushiyah Keumatan dan Kebangsaan” yang diselenggarakan oleh PWNU Lampung, Selasa (6/10).
<>
Paradigma "Al-Muhafadzah alal qadimissholih", kata Kiai Maruf, bermakna bahwa NU harus memelihara nilai-nilai luhur yang sudah dicontohkan oleh ulama. Kedua "Wal akhdu biljadidil ashlah", mengambil nilai-nilai yang bersifat baru atau kekinian yang memiliki kemaslahatan bagi umat.
“Paradigma yang ketiga adalah ‘Wa Ishlah ila ma huwal ashlah tsummal ashlah’ yaitu melakukan upaya perbaikan menuju apa yang lebih baik kemudian kepada yang lebih baik lagi. Dan yang terakhir adalah ‘Taqdimul ashlah ala ashlah’ yaitu memprioritaskan apa yang lebih baik atas apa yang baik.”
Mauidzoh hasanah ini disampaikan di Kantor PWNU jalan Cut Mutia nomor 28, Telukbetung Utara, Bandar Lampung dan dihadiri oleh seluruh PCNU, badan otonom dan lembaga NU seprovinsi Lampung. Selain itu tokoh-tokoh NU Lampung juga hadir pada kesempatan ini seperti Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin, Rektor IAIN Lampung Prof Mukri dan beberapa tokoh lainnya.
Kunjungan Rais Aam ke Lampung ini merupakan kunjungan keluar daerah untuk pertama kalinya setelah terpilih dan dikukuhkan menjadi Rais Aam PBNU hasil Muktamar Ke-33 di Jombang pada Agustus lalu. (Muhammad Faizin/Alhafiz K)