Nasional

Radat, Tarian Dzikir dari Jombang

Selasa, 19 April 2016 | 21:01 WIB

Jombang, NU Online
Radat adalah zikir yang dilakukan dengan melakukan gerakan dan variasi tertentu secara bersama-sama. Sehingga dalam satu event ada anggota 7, 12, 70, sampai 180 orang. Karena dilakukan secara bersama-sama maka diperlukan keseragaman, baik gerak maupun pakaian.

Pada masa lalu, radat biasa dilakukan di mushala atau mesjid setelah malam menjelang. Dilakukan untuk menghidupkan malam dengan berzikir di kampung-kampung.

Kiai Abdurrahman (70 tahun), penduduk desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur melestarikan tari ini di kampungnya. Ia menamakan Zikir Saman untuk kelompok radatnya.

Dulu ia belajar radat dari seorang santri dari Pesantren Darul Ulum, Jombang. Kemudian ia menggabungkannya dengan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah yang didapat dari gurunya, KH Adlan Ali di daerah Cukir, Jombang.

Dalam menyambut Ekspedisi Islam Nusantara di Pendopo Bupati Kabupaten Jombang Senin, (19/4), ia memulai dengan membaca tawasul. Kemudian, membaca kalimat-kalimat tarekat dan gerakan-gerakan ritmis sufistik. (Syakdillah/Abdullah Alawi)


Terkait