Jakarta, NU Online
Pada Jumat (15/4) Pimpinan Pusat Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (PP LAZISNU) menerima kunjungan Ketua Institut Zakat Sudan, Ali M Ali Baidowi dan Abdul Ilah M Ahmad Namr, Koordinator Hubungan Luar Negeri pada institusi yang sama.
Ali M Ali Baidowi mengutarakan pihaknya sudah lama ingin mengunjungi Indonesia. “Kunjungan kami ini dalam rangka mengetahui lebih detail tentang pengelolaan zakat di Indonesia khususnya yang ditangani PBNU, karena zakat merupakan hal yang sangat penting dalam ajaran Islam,” ujar Ali.
Di samping itu, NU juga bukan hal yang asing bagi Sudan, karena di Sudan ada warga Indonesia yang kebanyakan mahasiswa dan berkultur NU bahkan ada PCINU Sudan. Mahasiswa asal Indonesia yang berada di Sudan sering mengikuti pertemuan yang diadakan oleh Pemerintah Sudan, maupun institusi zakat yang dipimpin Ali.
Islam di Indonesia juga bukan hal yang asing bagi mereka, karena Islam masuk ke Indonesia salah satunya melalui perdagangan. Dan ada ulama asal Sudan yang seratus tahun lalu datang ke Indonesia, dan memiliki keluarga di Indonesia.
Selain diisi saling perkenalan, pada kesempatan itu kedua lembaga juga saling memaparkan program dan pengelolaan zakat yang mereka tangani. Abdul Ilah juga menyampaikan bahwa institusi zakat mereka membuat kurikulum zakat yang diajarkan di sekolah mulai tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Selain kurikulum untuk pelatihan.
Pihak Institut Zakat Sudan memberikan buku dan modul pelatihan zakat yang dikelola di Sudan. Ali mengatakan, buku dan modul tersebut bisa digunakan di Indonesia termasuk bila LAZISNU menghendakinya, tentu saja dengan penyesuaian kondisi yang ada di Indonesia. (Kendi Setiawan/Fathoni)